Bagaimana BRIN Dukung Inovasi untuk Atasi Sampah Plastik di Laut?

"BRIN berkomitmen untuk mengembangkan inovasi dalam menangani masalah sampah plastik di laut demi kelestarian ekosistem."

Daftar Isi

Masalah Sampah Plastik di Laut

Jakarta - Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut, dan ini menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut serta kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut. Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, menjelaskan bahwa lebih dari 70 persen sampah plastik di perairan berasal dari aktivitas manusia di daratan, termasuk melalui sungai dan pantai yang tidak dikelola dengan baik.

Jenis Sampah Plastik yang Ditemukan

Berdasarkan data BRIN, jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan di perairan Indonesia adalah plastik sekali pakai seperti plastik sachet, kantong plastik, botol minuman, dan sedotan. Sayangnya, sampah-sampah ini membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, mencemari laut, dan merusak habitat biota laut.

Bahaya Mikroplastik

Reza juga menyoroti bahaya mikroplastik, yang merupakan partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik telah terdeteksi pada semua sampel air dan sedimen serta ditemukan pada berbagai spesies ikan dan kerang yang dikonsumsi masyarakat. Mikroplastik sangat berbahaya karena dapat dikonsumsi oleh plankton dan ikan yang menjadi bagian penting dari rantai makanan laut, dan pada akhirnya masuk ke tubuh manusia.

Solusi yang Diterapkan BRIN

BRIN terus melakukan penelitian untuk menemukan solusi penanganan sampah plastik di laut, termasuk teknologi inovatif untuk mendeteksi, mengumpulkan, dan mendaur ulang sampah plastik. Salah satu pendekatan yang sedang dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi penginderaan jarak jauh, sensor bawah air, serta kecerdasan buatan untuk memetakan sebaran sampah plastik secara lebih akurat.

Kolaborasi dengan Komunitas

BRIN juga bekerja sama dengan komunitas nelayan dan pemerintah daerah dalam program pembersihan pantai dan edukasi masyarakat. Pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci utama dalam menekan jumlah sampah plastik yang masuk ke laut. Perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah adalah langkah penting untuk jangka panjang.

Dukungan terhadap Regulasi

Sebagai langkah lanjutan, BRIN mendukung regulasi terkait pengelolaan sampah plastik di Indonesia. Kebijakan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan penguatan infrastruktur pengelolaan sampah di perkotaan harus segera diimplementasikan untuk mencegah pencemaran laut.

BRIN mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menangani masalah ini melalui aksi nyata dalam pengelolaan sampah. Masa depan laut kita sangat bergantung pada upaya kita semua untuk menjaga kebersihannya. Dengan penelitian dan inovasi yang dilakukan BRIN, diharapkan masalah sampah plastik di laut dapat diminimalkan dan lingkungan laut Indonesia tetap lestari untuk generasi mendatang.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network