Apa yang baru dari senjata anti-drone Pindad dan kritik Petani Kendeng saat HUT RI?

"Pindad luncurkan senjata anti-drone di IKN, sementara Petani Kendeng suarakan kritik saat HUT RI ke-79."

Daftar Isi

  1. Senjata Anti-drone Pindad di IKN
  2. Hambatan Adopsi AI di Indonesia
  3. Kritik Petani Kendeng Saat HUT RI

1. Senjata Anti-drone Pindad di IKN

Pindad, produsen senjata terkemuka Indonesia, baru saja memperkenalkan dua inovasi senjata anti-drone di Ibu Kota Nusantara (IKN). Senjata ini, yang dikenal sebagai Senjata Pelumpuh Senyap seri 1 (SPS-1) dan Maung MV3 Mobile Jammer, dirancang untuk mengatasi ancaman dari drone ilegal. Peluncuran ini bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79, yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyatakan bahwa kedua senjata ini tidak hanya memperkuat keamanan IKN tetapi juga menunjukkan kemampuan teknologi dalam negeri untuk menghadapi tantangan modern.

2. Hambatan Adopsi AI di Indonesia

Dalam berita lain, International Business Machine Corporation (IBM) mengungkapkan bahwa adopsi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala. Menurut studi terbaru, kesenjangan keterampilan digital dan infrastruktur yang kurang memadai menjadi penghalang utama bagi banyak organisasi yang ingin menerapkan AI dalam bisnis mereka.

Catherine Lian, General Manager IBM Asia Tenggara, menekankan pentingnya keselarasan antara penggunaan AI dan tujuan bisnis agar tidak menjadi 'gajah putih' yang tidak menguntungkan.

3. Kritik Petani Kendeng Saat HUT RI

Di tengah perayaan HUT ke-79 RI, petani dari Pegunungan Kendeng menyuarakan kritik terhadap pembangunan IKN yang dianggap merampas ruang hidup mereka. Dalam upacara yang diadakan di Desa Brati, Kabupaten Pati, mereka mengekspresikan ketidakpuasan terhadap keberadaan pabrik semen yang merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Bambang, salah satu perwakilan petani, menyatakan bahwa perjuangan mereka melawan pembangunan yang merugikan harus terus dilakukan, dan mereka bertekad untuk memperjuangkan hak-hak mereka.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network