Melihat Tradisi Suku Karen Wanita Memanjangkan Leher, Semakin Panjang Semakin Cantik

"Suku Karen di Thailand memiliki tradisi unik memanjangkan leher menggunakan cincin kuningan."

Suku Karen di Thailand memiliki  tradisi unik memanjangkan leher menggunakan cincin kuningan. Konon katanya, semakin panjang leher seorang wanita, maka ia dianggap semakin cantik menurut standard kecantikan yang berlaku di sana.

Penampilan wanita suku karen tersebut nampak di video singkat yang diunggah oleh akun Instagram @kumpulanootdstyle. Terlihat dalam video ada lima orang wanita tengah berkumpul untuk mencuci cincin kuningan yang melingkar di lehernya.

TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/kumpulanootdstyle/

Proses pencucian tersebut dilakukan dengan menyiramkan air ke area leher yang diselubungi oleh cincin kuningan. Lalu kuningan digosok-gosok menggunakan sabut stainless atau grenjeng stainless guna mencegah munculnya karat ataupun menempelnya kotoran.

Menariknya, kelima wanita yang terlihat mengenakan baju putih dan rok lilit serta rambut disanggul itu memiliki jumlah tumpukan cincin kuningan yang tidak sama banyak. Itu artinya leher dari kelima wanita tersebut tidak sama panjang. Namun, ada satu wanita yang cukup mencolok dibanding yang lain karena lehernya terlihat paling panjang yaitu wanita dengan sanggul berpita pink-putih. Setelah diamati, rupanya wanita tersebut adalah yang paling tua dibandingkan empat wanita lainnya.

Bagi yang belum tahu, Suku Karen atau Kayin adalah suku di Thailand yang tinggal di Provinsi pedalaman Mae Hong Son. Mengutip dari laman TV One News, awalnya tradisi memanjangkan leher di Suku Karen ini dilakukan untuk melindungi wanita dari serangan harimau. Sebab, di masa lampau beberapa wanita Suku Karen sering di bunuh oleh harimau.

TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/kumpulanootdstyle/

Namun seiring berkembangnya zaman, tradisi ini pun berkembang menjadi standard kecantikan wanita Suku Karen.  Masyarakat Suku Karen bahkan percaya kalau semakin panjang leher seorang wanita, maka ia semakin terlihat cantik di mata pria. Cincin di leher hanya dilepas saat mereka menikah, melahirkan, atau meninggal dunia.

Dengan segala hormat terhadap budaya yang mereka anut, tradisi itu  harus dihentikan demi kebaikan perempuan di sana. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan mereka lakukan jika lehernya sakit atau gatal.. Orang-orang mungkin menganggap ini lucu tetapi menurut saya tidak”,  kata akun @wanderingdude100 yang mengungkapkan keresahannya soal cincin kuningan untuk memanjangkan leher masyarakat Suku Karen.

Saya melihat film dokumenter bertahun-tahun yang lalu & ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan pengikatan kaki di China. Tindakan memanjangkan leher ini akan melumpuhkan wanita-wanita itu. Dulu, saat cincin kuningan itu dilepas dari leher pemakainya, beberapa dari wanita-wanita itu bahkan hampir tidak dapat menahan leher mereka sendiri. Sangat menyedihkan”, ungkap akun @jennifertern yang menceritakan pengalamannya saat menonton film dokumenter soal Suku Karen. 


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network