30 Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif

"Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif"

Kepala sekolah merupakan pemimpin sekaligus manajer sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab dan berperan penting terhadap kemajuan sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan kepemimpinan dan  kemampuan manajerial.  Kemampuan ini akan mengantarkannya meningkatkan dan mengembangkan sekolah yang dipimpinnya secara efektif dan efisien.

Secara umum, indikator kepala sekolah yang efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yakni komitmen terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah, dan kepala sekolah senantiasa memfokuskan kegiatannya terhadap pembelajaran dan kinerja guru di kelas.

Selain tiga indikator di atas, berikut 30 indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif yang sudah di rangkum Taman Pendidikan dari buku Mulyasa (2017) yang berjudul Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, pada Minggu (17/5/2020).
TamanPendidikan.com

Foto: Pixabay

1. Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan mampu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkannya.

2. Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi peserta didik dan kinerja seluruh warga sekolah.

3. Senantiasa memprogramkan dan menyempatkan diri untuk mengadakan pengamatan terhadap berbagai aktivitas guru dan pembelajaran di kelas serta memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran.

4. Memanfaatkan waktu secara efisien dan merancang prosedur untuk meminimalisir stres dan konflik negatif.

5. Mendayagunakan berbagai sumber belajar dan melibatkan seluruh warga sekolah secara kreatif, produktif dan akuntabel.

6. Memantau kemajuan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, serta memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan pembelajaran.

7. Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.

8. Menerapkan pendekatan kepemimpinan partisipatif terutama dalam proses pengambilan keputusan.

9. Memiliki gaya kepemimpinan yang demokratif, lugas dan terbuka.

10. Menyiapkan waktu untuk berkomunikasi dengan guru, peserta didik dan warga sekolah lainnya.

11. Menekankan kepada guru dan seluruh warga sekolah lainnya untuk memenuhi norma-norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi.

12. Memantau kemajuan peserta didik melalui guru sesering mungkin berdasarkan data prestasi belajar.

13. Menyelenggarakan pertemuan secara aktif, berkala dan berkesinambungan bersama komite sekolah, guru dan warga sekolah lainnya mengenai topik-topik yang memerlukan perhatian.

14. Membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah kejanya, dan bersedia memberikan bantuan secara proporsional dan profesional.

15. Mengalokasikan dana yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan program pembelajaran sesuai prioritas dan peruntukannya.

16. Melakukan kunjungan kelas untuk mengamati kegitan pembelajaran secara langsung.

17. Memberikan dukungan kepada guru untuk menegakkan disiplin peserta didik.

18. Memperhatikan kebutuhan peserta didik, guru, staf, orangtua, dan masyarakat.

19. Menunjukkan sikap dan perilaku teladan yang dapat menjadi panutan atau model bagi guru, peserta didik dan seluruh warga sekolah lainnya.

20. Memberikan kesempatan yang luas kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk berkonsulltasi dan berdiskusi menggenai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

21. Mengarahkan perubahan dan inovasi dalam organisasi.

22. Membangun kelompok kerja aktif, kreatif dan produktif.

23. Menjamin kebutuhan peserta didik, guru, staf, orangtua dan masyarakat sebagai pusat kebijakan.

24. Memiliki komitmen yang jelas terhadap penjaminan mutu lulusan.

25. Memberikan ruang pemberdayaan sekolah kepada suluruh warga sekolah.

26. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran.

27. Mampu menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan pendidik, dan tenaga pendidikan lainnya.

28. Dapat bekerja kolaboratif dengan tim manajemen sekolah.

29. Dapat mewujudkan tujuan sekolah secara efektif, efisien, produktif dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

30. Mampu memberdayakan pendidikan dan tenaga kependidikan dan seluruh warga sekolah lainnya untuk mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas, lancar dan produktif.

Menurut Basri (2015) dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan, berikut 8 kriteria pemimpin yang ideal.
TamanPendidikan.com

Foto: Pixabay

1. Adil: Melatakkan segala sesuatu secara proporsional, tertib dan disiplin, tidak berat sebelah, tidak pilih-pilih bulu dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

2. Amanah: Jujur, bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan seluruh titipan aspirasi masyarakat atau bawahannya. Tidak melakukan penghianatan kepada rakyatnya.

3. Fathanah: Memiliki kecerdasan.

4. Tablig: Menyampaikan segala hal dengan benar, tidak ada yang ditutup-tutupi, terbuka dan menerima saran atau kritik dari bawahannya.

5. Shidiq: Benar, sebagai ciri dari perilaku pemimpin yang adil, apa yang dikatakan sama yang dilakukan.

6. Qana’ah: Menerima apa adanya, tidak serakah dan pandai berterima kasih kepada Tuhan. Tidak melakukan korupsi dan tidak mengambinghitamkan masyarakat dan anak buahnya.

7. Siasah: Pemimpin yang pandai mengatur strategi guna memperoleh kemaslahatan bagi masyarakat dan bawahannya.

8. Sabar: Pandai mengendalikan hawa nafsu dan menyalurkan seluruh tenaga dan pikirannya dengan kecerdasan emosional yang optimal.

Lima kewajiban seorang pemimpin menurut ajaran Prabu Arjuna Sasrabahu.
TamanPendidikan.com

Foto: Pixabay

1. Handayani Hanyakra Purana: Pemimpin adalah motivator bagi masyarakat.

2. Nadya Hanyakrabawa: Pemimpin selalu berkonsultasi untuk memberi bimbingan dan mengambil keputusan dengan jalan musyawarah untuk mufakat.

3. Ngarsa Hanyakrabawa: Pemimpin menjadi teladan dalam masyarakat.

4. Nir Bala Wikara: Pemimpin bisa melakukan berbagai pendekatan dan strategi dalam mengalahkan musuh dan lawan politiknya.

5. Ngarsa Dana Upaya: Pemimpin sebagai seorang ksatria terdepan dalam mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, materi bahkan jiwanya sekalipun untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakat.

Menurut Ki Hadjar Dewantara dalam filosofinya, ada tiga konsep kepemimpinan
TamanPendidikan.com

Foto: Pixabay

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha: Di depan menjadi teladan

2. Ing Madya Mangun Karsa: Di tengah memberi bimbingan, dan

3. Tutwuri Handayani: Di belakang memberi dorongan.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network