Seekor kobra hitam menyemburkan bisa (racun) mematikan dari mulutnya kepada perekam video yang berusaha mendekatinya. Momen ngeri ini diunggah oleh akun @snake.channel01 di Instagram.
Di tayangan video itu, seekor kobra hitam terlihat sedang bersantai di rerumputan. Lalu, saat sang perekam video mendekat, ia langsung menegakkan punggung dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. Tanpa diduga, tiba-tiba saja ular itu menyemburkan sesuatu dari dalam mulutnya.
Rupanya, sesuatu yang disemburkan itu adalah bisa atau racun yang dimiliki oleh sang kobra. Ular kobra yang memiliki kemampuan menyembur atau menyemprotkan bisa (racun) tanpa menggigit disebut sebagai "spitting cobraā€¯.
Kalau dalam video, ular yang berperawakan tidak terlalu besar dengan warna tubuh hitam legam itu adalah ular kobra sumatra. Laman Wikipedia.com menyebut ular kobra sumatra (Naja sumatrana) itu termasuk ular sendok penyembur alias spitting cobra. Ular itu endemik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Julukan kobra sumatra dalam bahasa Inggris adalah Sumatran spitting cobra atau black spitting cobra. Seperti namanya "spitting," ular kobra sumatra termasuk salah satu jenis ular sendok yang mampu menyemprotkan bisa ke arah musuhnya.
Seperti jenis kobra lainnya, ular kobra sumatra itu memiliki bisa (racun) neurotoksin (menyerang saraf). Kemungkinan juga terdapat kandungan kardiotoksin (menyerang jantung) dan sitotoksin (menyerang jaringan) pada bisanya. Biasanya, ular itu akan menyemburkan bisa ke arah mata musuhnya sehingga menyebabkan kebutaan apabila tidak segera ditangani.
"Ular penyembur. Jika racun mereka mencapai mata, maka Anda akan buta," ujar @archie_7691.
"Dari kejauhan, kobra bisa meracuni mangsanya," kata akun @mohammadharif385.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya gigi kobra penyembur berbeda dengan gigi kobra biasa. Sebagaimana diketahui, ular kobra memiliki taring berongga. Saat mereka ingin meracuni musuhnya, maka ia akan menggigitnya, kemudian menggunakan otot yang terletak di kelenjar racunnya untuk mendorong racun melalui taringnya dan masuk ke luka. Metode ini memungkinkan mereka untuk menggigit dan meracuni musuhnya sekaligus.
Namun, rongga pada taring kobra penyembur ternyata berukuran jauh lebih kecil. Jadi, ketika mereka memutuskan untuk menyemprot korbannya, maka mereka akan menekan otot dengan kelenjar racun mereka, memaksa racun untuk menyebar ke taring mereka dengan cepat. Lalu, racun tersebut dipaksa keluar melalui rongga kecil yang dimiliki oleh kobra penyembur sehingga terjadilah penyemburan atau penyemprotan bisa (racun) dari mulut ular spitting cobra.