King Kobra merupakan salah satu ular yang paling ditakuti di dunia. Selain mematikan, ular jenis ini juga memiliki serangan agresif yang tidak dapat ditebak. Sehingga, tidak banyak orang yang berani berinteraksi dengannya secara langsung.
Akan tetapi, pawang dalam video unggahan akun TikTok @hallobanua ini berani berinteraksi dengan King Kobra. Bahkan, ia memberikan pelatihan kepada orang-orang disekitar terkait bagaimana cara menghadapi ular berbisa terpanjang di dunia tersebut.
Namun, niat baik yang dilakukan pawang tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, ia mendapat gigitan dari King Kobra yang membuatnya harus meregang nyawa.
@hallobanua hallobanua.com, BANJARMASIN - Aji Rachmat Purwanto, seorang instruktur atau pawang ular dari Yayasan Sioux Ular Indonesia meninggal dunia usai dipatuk seekor King Kobra pada Minggu (12/02/23) kemarin. Diketahui sebelumnya, Yayasan Sioux Ular Indonesia menggelar kegiatan Running Advance Training Muscle pada 11-12 Februari 2023, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kegiatan itu, diikuti 26 Muscle (relawan) Sioux dari beberapa Kota di Kalsel dan Kalteng, yaknk Banjarmasin, Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Kab. Banjar, Sampit, Pangkalanbun, Palangkaraya dan Balangan. Di Banjarmasin sendiri kegiatan itu diikuti komunitas penyelamat hewan yakni Animal Rescue Banjarmasin. Ketua Animal Rescue Banjarmasin, Annang Dwijatmiko menuturkan korban dipatuk saat melaksanakan pelatihan di hari kedua. "Kita juga sangat terkejut, dan tidak menyangka itu akan terjadi," ungkap Annang saat ditemui hallobanua.com, Selasa (14/02/23). Selama ini ujarnya belum pernah ada kasus seperti ini. Apalagi saat pemberian pelatihan penanganan ular berbisa. "Jadi kita Animal Rescue Banjarmasin sebenarnya hanya mensupport kegiatan dari Sioux itu," katanya. Awalnya kata dia, saat itu pelatihan pemaparan materi setelah itu praktek penanganan ular berbisa yang dilaksanakan di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Banjarmasin di Jl. Anang Adenansi, Banjarmasin Tengah. "Jadi Minggu sore sekitar pukul 16.00 wita kejadian beliau dipatuk king kobra," bebernya. Dari kacamata Dokter hewan di Banjarmasin itu, ia menduga ular mengalami stres karena banyaknya peserta, Apalagi hewan tersebut juga langsung dibawa yayasan sioux ular Indonesia langsung, serta ruang lingkup pelatihan yang sempit. "Sifat alaminya, sifat liarnya akhirnya muncul," pungkasnya. Usai terkena gigitan ular bernama ilmiah Ophiophagus Hannah itu, korban pun langsung dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin. Berselang mendapatkan penanganan selama 2 hari, akhirnya salah satu pendiri Sioux ular Indonesia itu menghembuskan nafas terakhirnya. Meskipun sebelumnya pihaknya sudah meminta bantuan serum anti racun dari wilayah kalsel. Namun ternyata kosong.
♬ Epic Music(812424) - Pavel
Sontak, video yang berdurasi 15 detik itupun mendapat berbagai macam komentar dari warganet, terutama soal insiden kematian pawang tersebut.
“beliau bukan pawang tp pelatih penanganan ular. sdh banyk yg dia latih ttmasuk dr TNI & pemadam kebakaran. doakan saja yg baik”. tulis @OrangTuaCapAnggur
“sekedar info..yg saya tau berdasarkan pengalaman..cmn rumah sakit suaka insan Banjarmasin menyediakan anti bisa ular..” tulis @hidayatnaf
“pelajaran yg bisa kita petik "tetap berhati2 sm king cobra". tulis @Tacca
Perlu diketahui, berinteraksi dengan King Kobra berbahaya karena King Kobra adalah salah satu jenis ular yang paling berbisa di dunia dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.
Tidak hanya itu, King Kobra juga dikenal sebagai ular yang sangat agresif dan mudah terprovokasi. Jika merasa terancam, King Kobra akan menunjukkan tanda-tanda peringatan seperti mengembangkan lehernya dan mengeluarkan suara menggelegar.
Jika Anda terus mengganggunya, King Kobra bisa langsung menyerang dan menggigit. Selain itu, King Kobra juga dapat menularkan berbagai macam penyakit seperti leptospirosis, salmonellosis, dan tetanus melalui gigitannya.