Seekor bayi king kobra melahap ular ekor merah sebagai santap siang. Dari ukuran tubuhnya, bayi king kobra itu memang berukuran lebih besar dibandingkan ular ekor merah.
Bayi raja kobra itu melahapnya dengan santai dan begitu tenang. Detik-detik seekor king kobra yang sudah kanibal sejak dini melalui video singkat unggahan @sabaalam025 di Youtube Short.
Di alam liar, king cobra (Ophiophagus hannah), telah menjadikan ular baik dari jenisnya sendiri atau jenis lainnya sebagai makanan utama mereka. Alasan yang paling masuk akal mendasari aksi kanibalisme di antara para king kobra itu diduga karena mereka memiliki prinsip “memakan satu pesaing berarti bertahan hidup dan mengamankan perkawinan.”
Maka tidak mengherankan bahwa ular-ular ini akan mengambil kesempatan untuk memakan ular yang lebih kecil yang mereka temui atau bahkan ular yang dikalahkan dalam pertarungan.
Sebuah penelitian tentang king kobra menyebutkan kalau ada sekitar 13-43 persen king kobra akan memakan sesama ular. Adapun, sekitar 4 persen di antaranya, mereka memakan spesies mereka sendiri. Dari hal tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa kanibalisme adalah karakteristik yang dimiliki oleh spesies king kobra.
Dilansir dari laman Tirto.com, meskipun menyandang nama "kobra", sesungguhnya king kobra tidak termasuk dalam keluarga besar genus ular kobra. Ular kobra itu biasanya masuk dalam genus Naja, sedangkan king cobra masuk dalam genus Ophiophagus. Pembedaan nama itu dilakukan karena king cobra adalah seekor ular yang kanibal.
Oleh karena itu, wajar jika genus king kobra diberi nama Ophiopahagus. Di mana kata itu berasal dari dua kata latin "ophio" yang berarti ular dan "phagus" yang berarti pemakan. Kalau digabungkan, kedua kata itu memiliki arti “pemakan ular”. Fakta menariknya, king kobra menjadi satu-satunya ular yang dimasukkan dalam genus itu dengan nama latin spesiesnya Ophiophagus hannah.