Ki Duren, Pohon Durian Berusia 300 Tahun Ini Dikeramatkan

"Pohon durian di Desa Ngropoh, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini dikeramatkan."

Pohon durian di Desa Ngropoh, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini dikeramatkan. Pohon yang menjulang tinggi ini punya riwayat sejarah terkait asal usul desa dan pertanian di desa setempat.

Pohon tersebut konon telah berusia 300 tahun. Warga sekitar menyebut pohon tersebut dengan nama "Ki Duren".

Video pohon durian bernama "Ki Duren" ini diunggah oleh akun @temanggungzone di Instagram. Di tayangan video nampak sejumlah warga menghaturkan doa di bawah pohon. Para warga ini menengadahkan tapak tangannya.

TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/temanggungzone/

"Inilah "Ki Duren", pohon durian tertua di desa Ngropoh, kecamatan Kranggan, tiap tahun tetua adat sekitar akan melakukan selamatan, dengan memohon kepada yang maha kuasa agar keberkahan selalu diberikan kepada masyarakat desa sekitar," tulis @temanggungzone di paragraf pembuka narasi unggahannya.

Pohon durian yang juga dinamai dengan Durian "Atema" Ini sudah berumur lebih dari 300 tahun. Menjulang tinggi pohon ini berdiameter hingga 5,5 meter. Buah durian yang dihasilkan pohon ini memiliki cita rasa yang khas manis legit, dan sering dibeli melalui pesanan istimewa.

Riwayat pohon duran ini merupakan salah satu peninggalan pepunden desa Ngropoh, yaitu Ki Danurojo. Di masa silam, Ki Danurojo mengenalkan pertanian kepada masyarakat. Untuk menghormati jasa Ki Danurojo, warga setempat melaksanakan khaul desa tiap tahun di bulan Sapar di makam pepunden.

TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/temanggungzone/

Perayaan khaul itu selalu diikuti dengan gelaran pewayangan. Lakon pewayangan yang dimainkan oleh dalang sama tiap tahunnya  yakni "Tambak Mino Satu Mendo".

Di Desa Ngropoh sendiri tumbuh sekitar sepuluh ribu pohon durian. Panen raya durian umumnya jatuh di bulan maret. Rata-rata harga durian berkisar di angka 25 ribu sampai dengan 80 ribu rupiah per buahnya.

"Beginilah seharusnya hubungan manusia dan mahluk hidup lain di dunia ini samasama saling menjaga dan merawat maka terciptalah keharmonisan. Budaya seperti ini harus selalu dilestarikan karena hanya budaya dan adat nenek moyang yg bisa menghentikan kerakusan orang orang perusak alam," komentar @temankopi.hb.

"Temanggung dengan kearifan lokalnya," komentar @cahyo_sus.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network