Racun King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah racun yang sangat mematikan dan dapat menyebabkan kematian pada manusia dan hewan lainnya. Namun, racun ular tersebut ternyata bisa habis.
Racun King Cobra mengandung neurotoksin yang mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan dan kegagalan organ. Ketika seorang manusia atau hewan tergigit oleh King Cobra, gejala awalnya mungkin meliputi rasa sakit, bengkak, dan memar pada lokasi gigitan.
Kemudian, dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah tergigit, gejala lain dapat muncul, seperti rasa lelah, mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan penurunan tekanan darah.
Jika tidak segera mendapatkan perawatan medis yang tepat, keracunan racun King Cobra dapat menyebabkan kegagalan organ vital, seperti paru-paru dan jantung, dan akhirnya menyebabkan kematian.
Apakah Racun Ular King Kobra Bisa Habis?
Sebenarnya, racun ular King Cobra tidak bisa habis karena ular tersebut selalu memproduksi racun di kelenjar racunnya sepanjang hidupnya. Kelenjar racun ular King Cobra terletak di belakang mata ular dan terhubung dengan gigi yang digunakan untuk menginjeksi racun ke dalam mangsa.
Akan tetapi, racunnya bisa habis jika King Kobra baru menggigit mangsanya. Mereka membutuhkan waktu beberapa jam, bahkan hari tergantung pada kondisi ular tersebut.
Selain itu, produksi racun ular King Cobra dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, kesehatan, dan diet.
Contohnya, ular yang lebih muda mungkin menghasilkan racun yang lebih sedikit atau kurang kuat dibandingkan ular yang lebih tua dan lebih besar.
Begitu pula dengan kondisi kesehatan ular, ular yang sakit atau lelah mungkin menghasilkan racun yang lebih sedikit atau kurang kuat dibandingkan dengan ular yang sehat.