Cacing sonari atau Metaphire musica dalam bahasa Latin, adalah spesies besar cacing tanah. Cacing ini banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Meski tergolong cacing besar, namun tidak melebihi panjang cacing tanah Papua Amynthas heurnia yang bisa lebih dari 1 meter.
Tubuh cacing Sonari lunak dan terdiri dari cincin-cincin, Namun cacing ini berbeda dengan cacing kalung atau cacing gelang, Juga berbeda dengan cacing tanah kolonial. Cacing ini cukup unik karena bisa mengeluarkan suara jangkrik pada waktu-waktu tertentu.
Cacing Sonari terdiri dari dua jenis yang sangat mirip, yaitu Metaphire musica dan Metaphire longa. Metaphire musica dapat ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Flores. Sedangkan wilayah Metaphire longa berada di Sumatera dan Jawa Barat.
Cacing Sonari biasanya hidup di pakis, menempel di pohon besar, bahkan terkadang di tempat busuk dan lembab di bagian atas batang pohon serta Sonari terkadang bisa hidup di hutan. Cacing ini biasanya naik ke pakis di sarang burung untuk mendapatkan kelembapan.
Cacing Sonari juga mengandung beberapa senyawa aktif, seperti enzim lisozim, yang dapat menyembuhkan demam tifoid. Zat ini mencegah pertumbuhan bakteri tifus dalam tubuh manusia. Bahkan di beberapa tempat, cacing Sonari digunakan sebagai bagian dari diet sehat karena kaya sumber protein.
Seperti cacing tanah pada umumnya, cacing Sonari bersifat hermafrodit, artinya satu cacing memiliki 2 organ reproduksi jantan dan betina.
Namun, cacing Sonari harus menukar sperma dari individu lain untuk bereproduksi. Artinya, satu cacing tidak dapat berkembang biak dengan sendirinya, tetapi masih membutuhkan individu lain untuk menggantikan sperma yang membuahi sel telur.