Musim hujan merupakan waktu yang ideal bagi ular untuk reproduksi, termasuk King Kobra. Raja ular tersebut biasa menyimpan telur pada musim hujan di sarangnya yaitu sarang bekas tikus dan di tempat lembab. Maupun di tumpukan sampah, kemudian akan menetas di awal musim hujan.
Berbeda dengan hewan-hewan lainnya yang merawat dan menjaga anaknya dari lahir hingga dewasa, King Kobra justru memiliki kebiasaan yang seballiknya. Lantas, apa yang membuat anakan King Kobra ditinggal induknya sejak lahir?
King Kobra adalah hewan soliter yang tidak memelihara anak-anaknya setelah menetas. Setelah bertelur, induk King Kobra akan meninggalkan sarang dan tidak akan membantu anak-anaknya dalam bertahan hidup.
Anak king kobra harus mandiri sejak awal dan belajar mencari makan serta menghindari predator tanpa bantuan induknya.
Hal ini adalah strategi reproduksi yang umum di antara ular dan banyak spesies hewan lainnya yang memperoleh energi dengan jumlah yang cukup untuk memproduksi banyak keturunan dalam waktu yang singkat, dan tidak membutuhkan investasi besar dalam perawatan anak.
Selain itu, indukan King Kobra melakukan ini untuk menghindari memakan anaknya sendiri. Seperti diketahui, ular jenis ini merupakan ular kanibal (memakan sesama ular).
Proses Reproduksi Bayi King Kobra
Proses reproduksi ular King Kobra dimulai dengan perkawinan antara jantan dan betina. Setelah betina menghasilkan telur, ia akan meletakkannya dalam sarang yang dibuat dari daun kering, rumput, atau material lainnya.
Selama periode inkubasi yang berlangsung sekitar 60-80 hari, telur-telur tersebut akan menetas dan bayi ular King Kobra akan keluar dari cangkang telur.
Bayi ular King Kobra lahir dengan panjang sekitar 45-60 cm, dan harus segera mandiri dalam mencari makanan dan menghindari predator tanpa bantuan induknya. Oleh karena itu, mereka harus cepat belajar untuk mempertahankan diri.
Proses perkembangan bayi King Kobra dilakukan tanpa bantuan induk karena King Kobra adalah hewan soliter dan tidak memelihara anak-anaknya setelah menetas.
