Masih menjadi misteri mengapa warung makan pinggir jalan yang ramai didatangi orang ini selalu mematok harga yang tidak masuk akal untuk makanan yang dijualnya. Seorang pria berhasil viral belum lama ini karena menceritakan kisahnya yang harus merogoh kocek cukup dalam hanya untuk dua piring mie goreng instan yang dibelinya di sebuah warung kaki lima di kawasan Simpang Lima Kota Semarang.
Video yang terbagi menjadi dua bagian itu menampilkan seorang pria yang menceritakan pengalamannya saat makan di sekitar kawasan Simpang Lima. Ia bercerita kalau pengalaman mencengangkannya itu bermula ketika ia sedang menginap di salah satu hotel di tengah Kota Semarang, lalu ingin membeli makan malam. Ia merasa bingung apakah harus membeli nasi uduk atau Indomie goreng saja.
Karena dari kemarin ia memang ingin memakan Indomie goreng, maka ia memutuskan untuk membeli makan malam berupa Indomie goreng. Pria dalam video itu bukan asli Semarang, maka dia bertanya kepada warga lokal, di mana tempat yang biasanya menjual Indomie goreng. Lalu, warga lokal itu menunjukkan kalau Indomie goreng biasa dijual oleh Kucingan (sebutan lain untuk angkringan di kota Semarang).
Setelah menemukan sebuah warung pinggir jalan yang di bannernya tertulis menjual Indomie goreng, pria dalam video ini bersama temannya memutuskan untuk makan di tempat itu. Tak ada yang aneh dengan proses pemesanan hingga makanan datang. Bahkan ia juga sudah tahu kalau harga Indomie goreng telur yang dipesannya itu mematok harga 18 ribu rupiah, sedangkan pesanan temannya dengan tambahan topping kornet dipatok harga 25 ribu rupiah.
Karena godaan Indomie goreng yang memang diinginkannya sejak kemarin, pria dalam video ini merasa kalau ia kurang jika hanya membeli satu porsi. Akhirnya ia bersama temannya menambah satu porsi lagi alias masing-masing orang mendapat dua porsi Indomie goreng dalam satu piring dengan topping yang sama.
Sebuah kejanggalan mulai terasa saat mereka sudah hampir selesai makan dan seorang pembeli lain membayar pesanannya. Pembeli lain itu diharuskan untuk membayar makan dengan harga lebih dari Rp 200 ribu rupiah hanya untuk nasi ayam dan jagung bakar untuk dua orang. Harga yang kurang masuk akal menurut pembeli lain itu, juga menurut pria dalam video yang menyaksikannya.
Lalu, tibalah saat sang pria dalam video ini membayar bersama temannya. Singkat cerita ia diharuskan membayar Rp 76 ribu rupiah hanya untuk memakan Indomie goreng. Menurutnya, harga itu tidak masuk akal, mengingat harga mie instan masih di angka Rp3000-Rp4000 mentahnya. Andai ia membeli Indomie goreng bukan di warung itu, mungkin tidak akan mencapai harga 10-20 kali lipat seperti di warung itu.
Video singkat yang diunggah ulang oleh akun @undercover.id itu berhasil mengundang opini warganet untuk berkomentar di kolom komentar. Sang pengunggah video bahkan mengingatkan warganet Instagram untuk bertanya harga dulu sebelum makan agar tidak 'digetok' dengan harga mahal ketika makan di pinggiran jalan yang ramai didatangi orang.
"Jgn lupa bertanya harga dulu sebelum makan... Apalagi saat kondisi di perantauan uang terbatas…," tulis caption pada kolom unggahan video.
Dinilai saking mahalnya, salah seorang warganet bahkan berkomentar kalau Indomienya diimpor dari Afrika.
"Indominya ngimpor dari afrika itu pasti..," komentar akun @radietya_009.
Karena merasa gemas, seorang warganet juga ada yang membantu membuat perincian harga Indomie goreng yang dimakan oleh pria dalam video itu.
"Jadi begini mas hitungan biayanya: (contoh studi kasus tempt lain : 10rb+5rb (50%ny): 15 rb), jd dg kasus mas nya kalau menggunakan asumsi kasus warmindo tempat lain, hitunganya jadi begini :18rb brati + 9: 27rb. Yg 25 rb brati + 12.5: 37.5rb. jd totalnya 27rb + 37.5rb : 64.5rb. untuk menjadi 76 brati perlu ditambah ppn 11%. Ok jd si mas nya ni mi bs mahal krn tambahan mi tambahan sebesar 50% dari harga pokok, dan ppn 11% dan plus plus lainnya," ujar akun @rizala73.