Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia diperkirakan memiliki 300.000 jenis satwa atau sekitar 17% satwa yang ada di dunian.
Salah satu jenis satwanya adalah ular yang menjadi komuditas ekspor Indonesia adalah jenis Ular Kobra (Naja sputatrix BOIE) (Suhono, 1986). Sebagai negara pengekspor kobra selain negara Thailand, China dan Malaysia, Indonesia sejak tahun 1984 mensuplai pasar kobra dunia antara 50.000 sampai 120.000 ekor per tahun (Soehartono, 1999).
Ular Kobra dan King Kobra menjadi fokus yang menarik dalam perdagangan satwa liar karena pemanfaatan penggunaan kulitnya sebagai bahan industri, makanan, obat tradisional dan satwa peliharaan.
Agar tidak susah-susah mengambil atau mencari ular Kobra dan King Kobra, maka dilakukan pemeliharaan di kandang. Nah, ternyata perilaku ular King Kobra saat di penangkaran sangat menarik untuk diamati.
Perilaku harian ular King Kobra di dalam kandang yang diamati berdasarkan Priyano dan Bratasentanu (1999) adalah sebagai berikut:
1. Perilaku Bergerak
Yaitu aktivitas ular ketika sedang melata di kandang, menegakkan kepala sambil mengembangkan leher.
2. Perilaku Memangsa dan Minum
Yaitu aktivitas ular ketika mulai mendekati mangsa, menyerang kemudian menggigit mangsa dan menelannya, aktivitas minum adalah ketika ular menghisap air yang disediakan dalam kandang.
3. Perilaku Kawin yang meliputi;
• Perilaku menarik perhatian yaitu perilaku ular ketika berusaha mendekati pasangannya sambil menjulurkan lidah, mendesis dan menempelkan tubuhnya pada pasangannya. Biasanya perilaku ini ditunjukkan oleh ular jantan.
• Perilaku percumbuan yaitu perilaku ular ketika saling melilitkan tubuhnya dan saling bergesekan.
• Penetrasi yaitu perilaku ular ketika hemipenis ular jantan masuk ke dalam lubang kloaka ular betina.
• Ejakulasi yaitu proses keluarnya cairan sperma dari lubang kloaka dengan ditandai mengejangnya tubuh ular jantan.
4. Perilaku Diam
Yaitu aktivitas ular yang cenderung pasif, melingkarkan tubuhnya dan cenderung tidak banyak bergerak.
5. Agonistik
Yaitu aktivitas dalam mempertahankan diri dari musuh atau dari gangguan hewan lain. Aktivitas ini biasanya ditunjukkan oleh ular dengan menegakkan kepala sambil mengembangkan bagian lehernya (hood) kemudian menyemburkan racunnya ke arah musuh.
Aktivitas Harian Ular King Kobra
• Dalam kandang ular king kobra akan memangsa rata-rata 5 hingga 7 hari sekali ditandai dengan dijumpainya kotoran ular dari periode pemberian mangsa sebelumnya. Mangsa akan mati dalm 1-2 menit lalu mangsa ditelan dalam 6-8 menit.
• Perilaku harian ular king kobra dalam kandang menunujukkan bahwa ular-ular tersebut mengalokasikan paling banyak waktunya untuk diam.
• Perilaku kawin ular king kobra diawali dengan perilaku menarik perhatian lawan jenis, percumbuan, penetrasi dan ejakulasi. Perilaku menarik perhatian lawan jenis teramati mulai pukul 17.00 –19.00 dengan suhu lingkungan antara 26-27 Celcius.
• Perilaku terbesar kedua yaitu bergerak. Untuk perilaku minum, agonistik, kawin dan ganti kulit sangatlah rendah.
• Ular king Kobra dalam kandang menggunakan lebih dari separuh waktunya untuk melakukan perilaku diam.
• Ular king kobra dalam kandang mengganti kulit setiap bulan tergantung dari tingkat pertumbuhannya (Hoolander, 2002). Aktivitas mengganti kulit tertinggi terjadi pada malam hari. Suhu pada saat aktivitas ganti kulit tertinggi berkisar antara 25-26 derajat Celsius.
• Ular Kobra yang diberi mangsa anak ayam memiliki prosentase ganti kulit lebih tinggi, karena anak ayam memberikan nutrisi pertumbuhan yang lebih besar dari katak sawah (Anggorodi, 1985).