Jelaskan Pengertian Harga Pokok Produksi, Berikut Unsur, Manfaat, dan Metode Penghitungan

"Ketahui Juga Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Para Ahli di Bawah ini."

Harga pokok produksi memiliki peranan yang amat penting dalam perusahaan, karena untuk bisa menetapkan harga jual, perusahaan diharuskan mempunyai informasi yang berkenaan dengan biaya yang harus dibebankan kepada produk yang diproduksi. Oleh sebab itu, perhitungan untuk harga pokok produksi harus dilakukan secara tepat dan juga teliti.

Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi sendiri memiliki pengertian yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Para Ahli

1. Mulyadi (2015:14)
Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa harga pokok produksi merupakan biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap jual.

2. Dunia dan Abdullah (2018:42)
Harga Pokok Produksi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan produksi, yaitu jumlah biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

3. Susilowati (2009)
Harga pokok produksi adalah seluruh pembiayaan yang dibebankan pada produk dan jasa yang dapat diukur dalam bentuk uang yang akan diserahkan.

4. Supriyono (2013)
Harga pokok produksi merupakan jumlah uang yang akan dibayarkan dalam rangka untuk memiliki produk atau jasa yang diperlukan perusahaan sebagai sarana untuk menghasilkan keuntungan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah semua biaya yang digunakan untuk memproduksi suatu barang atau produk selama periode waktu tertentu yang meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Manfaat Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi memiliki peran yang amat penting dalam pembuatan suatu produk. Manfaat informasi yang ada di dalam perhitungan harga pokok produksi secara umum ialah berupa penetapan harga jual.

Menurut Mulyadi (2015:65), untuk perusahaan yang berproduksi umum, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu mempunyai manfaat bagi manajemen perusahaan yaitu:

1. Menentukan Harga Jual Produk

Perusahaan yang berproduksi bertujuan memproses produknya untuk memenuhi persediaan digudang dengan demikian biaya produk dihitung untuk jangka waktu tertentu yang akan menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk.

Biaya produksi per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan untuk menentukan harga jual produk.

2. Memantau Realisasi Biaya Produk

Informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu digunakan untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan apa yang diperhitungkan sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut, informasi biaya produksi digunakan untuk membandingkan antara perencanaan dengan realisasi.

3. Menghitung Laba Rugi Bruto Periodik

Laba atau rugi bruto dihitung dengan membandingkan antara harga jual produk per satuan dengan biaya produksi per satuan. Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.

4. Menentukan Harga Pokok

Persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban secara periodik, manajemen harus menyediakan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi yang didalamnya terdapat informasi harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok persediaan produk dalam proses.

Biaya yang melekat pada produk jadi yang belum terjual, dalam neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi
TamanPendidikan.com

Pixabay

Menurut Siregar (2014:28), biaya-biaya produksi dibedakan berdasarkan elemen-elemen yang terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Biaya Bahan Baku Langsung (Raw Material Cost)
Biaya Bahan Baku Langsung adalah besarnya biaya bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga karyawan dalam mengerjakan proses produksi.

3. Biaya Overhead Pabrik (Manufacturer Overhead Cost)
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain dari biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang mempunyai peranan umum dalam pembentukkan harga pokok produksi adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi
TamanPendidikan.com

Pixabay

Penerapan perhitungan harga pokok produksi memiliki beberapa metode. Metode tersebut terdiri dari perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode konvensional dan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan perbaikan dari metode konvensional.

Menurut Mulyadi (2015:48-51), Metode perhitungan untuk harga pokok produksi tersebut ialah sebagai berikut:

1. Full Costing Metode

Full Costing adalah metode perhitungan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi suatu produk, dimana biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik untuk biaya yang berlaku variabel maupun biaya yang berlaku tetap.

Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Full Costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap.

2. Variable Costing

Metode Variable Costing adalah metode perhitungan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berlaku secara variabel kedalam harga pokok produksi, dimana biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Variable Costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

3. Activity Based Costing (ABC)

Metode ini merupakan perbaikan dari metode konvensional dimana perhitungan berfokus pada kos produk (product costing) yang ditujukan untuk menyajikan informasi kos produk secara tepat bagi kepentingan internal seperti kepentingan manajemen.

Dengan cara menghitung secara tepat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan menghasilkan suatu produk.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network