Jelaskan Pengertian Stratifikasi Sosial, Berikut Karakteristik, Dasar-Dasar, dan Proses Terjadinya

"Apakah Anda Sudah Mengetahui Tentang Stratifikasi Sosial? Jika Belum, ini Penjelasannya."

Stratifikasi berasal dari kata stratum yang artinya adalah lapisan sedangkan sosial artinya masyarakat. Jadi menurut asal katanya stratifikasi sosial adalah lapisan masyarakat.

Pengertian Stratifikasi Sosial

Secara umum, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat. Gejala penggolongan masyarakat yang bersifat hierarki vertikal berakibat timbulnya kelas-kelas sosial sehingga muncullah istilah kelas sosial atas (upper class), kelas sosial menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).

Stratifikasi sosial terjadi karna ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat. Setiap masyarakat akan selalu mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli

1. Indera Ratna Irawati

Dalam buku berjudul ‘Stratifikasi dan Mobilitas Sosial’ yang ditulis oleh Indera Ratna Irawati, merupakan pembedaan posisi sosial individu dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial dapat diartikan pula sebagai pengelompokan masyarakat secara budaya, sosial, ekonomi maupun politik dalam lapisan yang jenjang.

Dasar pembeda antara satu posisi sosial dengan posisi lainnya adalah perbedaan status sosial, kekayaan, ekonomi, pekerjaan, kekuasaan dan lainnya.

2. Pitirim Sorokin

Menurut bukunya yang berjudul ‘Social Stratification’, merupakan perbedaan penduduk atau masyarakat dalam lapisan kelas secara hierarkis atau bertingkat.

Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut menjadi ciri yang tetap serta umum dalam masyarakat yang hidup secara teratur.

3. Robert M.Z. Lawang

Stratifikasi sosial merupakan penggolongan orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu pada lapisan hierarkis sesuai dengan privilege, prestise serta dimensi kekuasaan.

4. Astrid S. Susanto

Stratifikasi sosial merupakan hasil dari kebiasaan hubungan antara manusia dengan teratur serta tersusun, sehingga setiap orang memiliki situasi untuk menentukan hubungan dengan manusia atau individu lainnya baik secara vertikal maupun horizontal.

5. D. Hendropuspito

Stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal di berbagai lapisan sosial sesuai dengan tinggi rendahnya kedudukan seseorang. Sehingga, stratifikasi sosial adalah bentuk pengelompokan masyarakat sesuai dengan lapisan sosialnya.

Lalu pengelompokan tersebut membentuk kelas-kelas sosial yang menunjukan kelompok paling berkuasa serta kelompok paling lemah.

Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial

Proses terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibedakan atas beberapa kriteria sebagai berikut :

1. Stratifikasi yang terbentuk dengan sendirinya, biasanya diakibatkan karena kepandaian, tingkat umur (senioritas), sifat keaslian keanggotaan dan kepemilikan harta yang diwariskan

2. Stratifikasi yang sengaja disusun, biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi formal harus ada seorang ketua sebagai pucuk pimpinan yang bertugas mengoordinasikan seluruh bagian organisasi.

Seorang wakil ketua untuk membantu pelaksanaan tugas ketua, seorang sekretaris dan bendahara guna mengurusi administrasi organisasi dan beberapa ketua bidang untuk melaksanakan fungsi-fungsi spesifik dalam organisasi.

Karakteristik Stratifikasi Sosial

Secara lebih rinci Syarbaini menyatakan bahwa terdapat tiga aspek yang merupakan karakteristik stratifikasi sosial. Adapun ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut:

• Adanya Perbedaan Dalam Kemampuan

Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi tentunya memiliki kemampuan lebih besar dibanding anggota masyarakat pada lapisan di bawahnya. Contoh, direktur sebuah perusahaan mampu menyekolahkan anaknya hingga ke lembaga pendidikan terbaik di mancanegara.

Sementara itu, akibat terbatasnya gaji seorang petugas kebersihan diperusahaan yang sama mungkin kesulitan membiayai pendidikan anaknya di sekolah dalam negeri.

• Adanya Perbedaan Gaya Hidup

Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi biasanya mengembangkan gaya hidup sebagai pembeda dengan lapisan di bawahnya.

Sebagai contoh adalah direktur sebuah perusahaan umumnya dituntut selalu berpakaian rapi dan mengenakan beragam atribut penunjang penampilan sebagai anggota lapisan atas, seperti kemeja bermerk ternama, dasi rancangan desainer ternama, sepatu kulit berharga jutaan rupiah atau jam tangan mewah.

• Adanya Perbedaan Hak dan Akses Dalam Memanfaatkan Sumber Daya

Sesorang yang menduduki lapisan tinggi biasanya akan memiliki hak dan akses lebih luas terhadap beragam fasilitas atau sumber daya dibanding lapisan di bawahnya.

Contohnya adalah pimpinan sebuah lembaga umumnya diberi fasilitas rumah dan kendaraan dinas, beragam tunjangan, ruang kerja pribadi, serta hak untuk memerintah bawahannya. Fasilitas tersebut tentunya tidak dapat dinikmati oleh bawahannya yang berkedudukan lebih rendah.

Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial

Dasar ukuran stratifikasi sosial maksud nya adalah kriteria atau indikator apa yang dapat dipakai untuk menggolongkan masyarakat ke dalam suatu lapisan. Adapun indikator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kekayaan

Menurut Max Weber kekayaan (property) sangat penting dalam penentuan kedudukan seseorang pada lapisan sosial masyarakat. Barang siapa memiliki kekayaan (berupa kepemilikan benda-benda berharga atau aset produksi) paling banyak, maka ia akan menempati lapisan teratas.

Kekayaan tersebut secara nyata dapat dilihat dari bentuk rumah, tipe kendaraan pribadi, gaya berpakaian, jenis bahan yang dipakai, kebiasaan atau cara berbelanja, dan seterusnya.

b. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan pihak lain sesuai keinginan orang yang memiliki kekuasaan. Kekuasaan dapat bersumber dari kepemilikan. Orang-orang kaya biasanya memiliki kekuasan untuk menentukan banyak hal.

Kekuasaan juga bisa bersumber dari keturunan. Pada masyarakat feodal, keturunan bangsawan masih memegang kekuasaan walau masih bersifat simbolis.

Kekuasaan juga dapat berasal dari kegitimasi publik, dimana anggotaanggota masyarakat memilih secara langsung untuk menetapkan penguasa. Anggota masyarakat yang memegang kekuasaan tertinggi akan menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.

c. Kehormatan

Ukuran kehormatan ini terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan. ukuran secamam ini biasanya hidup pada bentuk-bentuk masyarakat yang masih tradisional, orang-orang yang bersangkutan adalah individu yang dianggap atau pernah berjasa besar dalam masyarakat orang atau orang-orang yang paling dihormati atau yang disegani, ada dalam lapisan atas.

d. Ilmu Pengetahuan

Ukuran ini biasanya dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi, ada kalanya ukuran tersebut menyebabkan akibat-akibat yang negatif, oleh karena kemudian ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengertahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya.

Sudah tentu hal ini mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut, walau melalui mekanisme yang tidak benar.

e. Keturunan

Dalam masyarakat feodal anggota masyarakat yang berasal dari keluarga raja atau kaum bangsawan akan menempati lapisan atas. Adapun keturunan rakyat jelata berada pada lapisan bawah.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network