Pengertian teks sejarah adalah sebuah teks yang berisi tentang deskripsi atau cerita terkait suatu fakta dan peristiwa yang pernah ada di masa lalu.
Teks ini sering kali digunakan untuk menemukan cerita atau asal usul dari suatu benda atau terjadi peristiwa yang memiliki nilai sejarah, misalnya seperti asal usul munculnya Rawa Pening.
Sebuah teks bisa dikatakan sebagai teks sejarah apabila disusun berdasarkan fakta yang terjadi dari suatu peristiwa sejarah. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks sejarah, yakni tidak semua peristiwa yang terjadi di masa lalu memiliki nilai sejarah.
Struktur Teks Sejarah
Dengan memahami struktur teks sejarah, Anda akan lebih mudah dalam memahami sekaligus menyusun sebuah teks sejarah. Berikut ini struktur yang teks sejarah, diantaranya:
1. Orientasi
Orientasi diketahui merupakan bagian teks yang digunakan sebagai pengenalan atau pembuka dari sebuah teks sejarah. Orientasi sendiri biasanya terletak di bagian awal dari teks sejarah dengan penggunaan jenis kalimat deskriptif.
Sebagai contoh, apabila Kamu ingin membahas tentang asal usul komputer. Salah satu bagian yang pertama yang digunakan untuk menjelaskan tentang “apa itu komputer” adalah orientasi.
2. Urutan Peristiwa
Pada bagian ini, peristiwa yang memiliki nilai sejarah akan disajikan secara gradual atau berangsur-angsur dan kronologis. Maka dari itu, dalam ciri teks sejarah disebutkan bahwa salah satu cirinya adalah disusun secara kronologis atau sesuai urutan waktu.
Contoh, pada saat Kamu ingin menceritakan tentang asal usul HP. Maka hal yang perlu diperhatikan adalah cerita yang telah disusun sesuai urutan waktu atau tahunnya.
3. Reorientasi
Bagian ini sebenarnya bersifat opsional. Hal itu berarti bagian ini boleh ada dan boleh tidak ada. Reorientasi sendiri seringkali berisi mengenai beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari suatu peristiwa yang terjadi.
Ciri-ciri Teks Sejarah
Untuk mengenal lebih dalam akan dibahas ciri-ciri teks sejarah. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.
2. Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:
• Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.
• Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.
• Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.
3. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.
4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.
5. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
Jenis Teks Sejarah
Teks sejarah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu non fiksi dan fiksi. Berikut penjelesan tentang keduanya serta contohnya;
1. Teks Sejarah Non Fiksi
Teks sejarah non fiksi adalah teks yang merekonstruksi peristiwa sesuai dengan urutan sebenarnya. Tokoh yang diceritakan pun benar-benar nyata, berisi fakta sejarah, dan bertujuan menambah ilmu pengetahuan.
Contoh: Buku Kupilih Jalan Gerilya karya Enang Rokajat Asura yang berisi perjalanan hidup Jenderal Sudirman dari lahir hingga beliau meninggal. Seperti yang diketahui, Jenderal Sudirman adalah salah satu pahlawan Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan.
2. Teks Sejarah Fiksi
Berbeda dengan non fiksi, teks sejarah fiksi tidak selalu berpatokan pada fakta sejarah. Biasanya, pengarang menggunakan peristiwa sejarah sebagai latar belakang suasana saja.
Sedangkan, para tokoh atau konflik ceritanya bersumber dari imajinasi mereka. Tujuan teks sejarah fiksi adalah sebagai hiburan semata.
Contoh: Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menceritakan kisah cinta Minke, pemuda Indonesia, dengan Annelies yang berketurunan Indo-Belanda pada awal abad 20.
Fungsi Teks Sejarah
Adapun teks cerita sejarah yang diantaranya yaitu:
• Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.
• Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.
• Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
• Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.
Nilai-nillai yang Ada di Teks Sejarah
Teks sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini. Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam cerita sejarah.
a. Nilai Budaya
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakat takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya.
b. Nilai Moral
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
c. Nilai Agama/ Religi
Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.
d. Nilai Pendidikan/ Edukasi
Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
e. Nilai Estetika
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.
f. Nilai Sosial
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.