Jelaskan Pengertian Batik, Berikut Jenis, Motif, dan Cara Pembuatannya

"Ketahui Juga Alat dan Bahan yang Diperlukan untuk Membuat Batik."

Batik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Batik menjadi salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri.

Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 1) berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain.

Pengertian Batik

Batik yaitu salah satu ciri khas yang dimiliki Indonesia dengan nilai yang tinggi.Batik tersebar hampir seluruh Indonesia bahkan memiliki ciri khas masing-masing hampir setiap daerah.

Setiap daerah memiliki corak dan motif yang berbeda khas batiknya. Menurut Konsensus Nasional 12 Maret 1996 batik adalah karya seni rupa pada kain dengan pewarna rintang yang menggunakan lilin batik sebagai perintang warna dengan menggunakan alat canting atau cap.

Jenis-jenis Batik

1. Batik Tulis
TamanPendidikan.com

Google

Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

2. Batik Cap
 
TamanPendidikan.com

Google

Batik cap adalah kain yang dihiasi dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat dibuat secara masal.

3. Batik Lukis
 
TamanPendidikan.com

Google

Batik lukis adalah pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada.

Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis. Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas.

4. Batik Printing
 
TamanPendidikan.com

Google

Batik printing adalah batik yang dihasilkan tanpa mempergunakan teknik membatik, artinya tidak menggunakan perinting warna.

Motif-Motif Batik

Perkembangan batik di Indonesia cukup pesat. Tidak hanya secara produksi saja namun juga dengan perkembangan motifnya. Banyak motif-motif baru dan dengan warna-warna yang lebih menarik.

Di Jawa terdapat beberapa kelompok motif batik dengan ragam hias geometris, yaitu Ceplok, Kawung, Nitik, dan Parang yang dijabarkan sebagai berikut;

1. Ceplok

Batik Ceplok Ragam hias motif batik kelompok Ceplok selalu memiliki unsur simetris pada motif. Ceplok ada yang terbentuk atas garis-garis silang yang membentuk lingkaran, bintang, persegi, persegi panjang, jajaran genjang, bentuk segitiga (tumpal) dan bentuk lain yang disusun dalam tatanan garis.

Ada banyak bentuk yang dapat disebut Ceplok, contohnya yaitu gambar bunga dalam satu belah ketupat. Motif Ceplok sering dipadupadankan dengan berbagai motif lainnya untuk mendapatkan motif yang lebih indah.

2. Parang

Pola Lereng atau Parang dibuat dengan menggambar persegi-persegi yang diletakkan berjajar dengan kemiringan lebih kurang 45 derajat ke arah kiri maupun kanan. Besar setiap kotak disesuaikan dengan keperluan gambar motif.

Mlinjon pada gambar parang terletak pada garis batas pola dua persegi. Pada bidang Parang dapat dibuat macam-macam garis Parang yang menimbulkan macam-macam nama Parang dan maknanya. Misalnya Parang Klitik memiliki garis parang yang kecil bermakna pemakai memiliki perilaku lemah lembut dan bijaksana.

3. Kawung

Motif Kawung merupakan ornamen geometris lingkaran yang dijajarkan dan ditumpuk sehingga berbentuk potongan elips yang ditunjukkan pada. Pola Kawung terinspirasi oleh bentuk buah aren yang dibelah empat.

Keempat bagian buah bersama intinya itu melambangkan empat arah (penjuru) utama dalam agama Budha. Jaman dahulu, diceritakan bahwa pola Kawung diperuntukkan bagi para bangsawan dan keluarga raja.

Ada berbagai bentuk pola Kawung dengan nama berbeda-beda, misalnya Kawung Beton, Kawung Picis, Kawung Prabu, Kawung Brendi, dll.

Pembuatan pola pada kain dengan cara menggambar garis kotak-kotak sama sisi dengan posisi horisontal atau diagonal. Setiap kotak itu diisi dengan bentuk Kawung.

4. Nitik

Nitik terdiri dari garis-garis yang silang–silang dan disusun sebagai tatanan persegi. Pola batik Nitik berwujud titik dan garis pendek berbentuk segi empat. Nitik yang selalu tergambar simetris sederhana mungkin dahulu merupakan gambar yang terbaik.

Adanya perkembangan jaman, Nitik merupakan motif yang menyenangkan dan dapat berkembang karena memiliki nilai tambah yang baik. Dipandang dari sudut teknis, Nitik dianggap termasuk seni batik tertua.

Cara membuat pola Nitik yaitu dengan cara menggambar garis kotak-kotak sama sisi dengan posisi horisontal atau diagonal 45 derajat.

Setelah menggambar pola dasar, motif dibatik dengan menggunakan canting khusus. Canting khusus Nitik mempunyai ujung paruh berbentuk persegi empat.

Alat dan Bahan Pembuatan Batik
Di bawah ini adalah alat yang diperlukan saat hendak membuat batik:

• Dingklik adalah tempat duduk pendek yang digunakan oleh pembatik.

• Gawangan: digunakan sebagai tempat untuk menggantung kain mori yang akan dibatik. Biasanya gawangan terbuat dari kayu atau bambu sehingga ringan dan mudah dipindah.

• Taplak yang digunakan terbuat dari kain yang berfungsi untuk menutup dan melindungi paha pembatik dari tetesan lilin dari canting.

• Kemplongan merupakan meja kayu yang digunakan untuk meratakan kain mori yang kusut sebelum diberi pola batik dan dibatik.

• Canting merupakan alat untuk melukis atau menerakan lilin pada kain mori. Canting digunakan untuk membuat motif kecil, sedangkan kuas digunakan untuk membuat motif besar.

• Kain mori adalah kain yang digunakan untuk membuat batik. Ada berbagai macam dan kualitas kain mori yang akan berpengaruh terhadap baik buruknya kain batik yang dihasilkan.

Kain diukur dengan satuan ‘kacu’ atau saputangan yang berbentuk persegi. Ukuran sisi kacu diambil dari lebar kain mori. Kain yang dipakai dapat memiliki lebar yang berbeda, sehingga ukuran setiap kain yang digunakan berbeda.

• Wajan adalah alat yang dipakai untuk menampung lilin yang dipanaskan. Wajan yang digunakan untuk membatik berukuran kecil.

• Kompor berfungsi untuk memanaskan lilin. Dahulu kompor yang digunakan berupa anglo atau kompor minyak. Namun, sekarang banyak dijumpai kompor listrik yang lebih praktis.

Sedangkan, bahan yang digunakan untuk membuat batik antara lain:

• Lilin atau malam digunakan untuk menutup kain dari proses pewarnaan sehingga kain yang tertutupi alam tidak terkena warna tersebut. Jenis lilin yang dapat digunakan, antara lain: lilin tawon, lilin lancing, lilin pabrikan (lilin timur, lilin songkal, lilin geplak, lilin gandarukem, lilin kuning).

• Pewarna berfungsi untuk memberi warna pada kain. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan alami (indigo, soga, mengkudu, daun mangga, kunyit) dan sintetis.

Proses Pembuatan Batik
TamanPendidikan.com

Pixabay

Teknik membuat batik adalah proses-proses pekerjaan dari permulaan yaitu dari bahan mori batik sampai menjadi kain batik (Susanto & Sewan, 1980). Pengerjaan dari mori batik menjadi kain batik menjadi 2 prosses yaitu proses persiapan dan proses pembuatan batik.

Proses persiapan merupakan rangkaian pengerjaan pada mori sehingga menjadi kain yang siap untuk dibuat batik. Pekerjaan persiapan meliputi nggirah (mencuci), nganji (menganji), ngemplong (setrika).

Proses pembuatan batik merupakan pengerjaan dalam pembuatan batik sebenarnya (Nurdalia, 2006). Garis besar tahap proses pembuatan kain batik adalah sebagai berikut:

1. Perlekatan Lilin Batik

Lilin batik berfungsi sebagai resist (menolak) terhadap warna yang diberikan pada kain pengerjaan berikutnya. Perlekatan lilin pada kain untuk membuat motif batik yang dikehendaki, dengan cara di capkan menggunakan canting cap. Agar dapat dituliskan pada batik, maka lilin batik perlu dipanaskan dahulu pafa suhu ± 60°-70°C.

2. Pewarnaan Batik

Pewarnaan dapat berupa pekerjaan mencelup, coletan, atau lukisan (painting). Pencelupan adalah suatu poses pemasukan zat warna kedalam serat-serat bahan tekstil, sehingga diperoleh warna yang tahan luntur.

Zat warna yang dipakai dapat berupa zat warna alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau zat warna sintetis. Zat warna yag banyak dipakai sebagai pewana pada pembuatan batik adalah naptol, sebagai warna soga, wedelan dan warna-warna lain.

Pekerjaan mencelup dengan naptol, mengatur kain yang sudah dicelup (mengatuskan kain), membangkitkan warna dengan larutan garam diazo, mencuci atau membilas kain yang telah selesai dicelup.

3. Penghilang Lilin

Penghilang lilin batik merupakan pekerjaan penghilangan sebagaian pada tempat-tempat tertentu dengan cara ngerok (ngerik) atau menghilangkan pada tempat-tempat tertentu dengan cara “melorod” (disebut juga: nglorod, ngebyok, mbabar).


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network