Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan oleh sebuah video unggahan @tipe.rumah idaman. Sebuah rumah mewah di Garut itu berhasil menarik perhatian warganet lantaran penampakannya yang super mewah ibarat istana, tetapi kondisinya terbengkalai dan tak terawat.
"Rumah mewah belum jadi sudah terbengkalai di garut... ada yang mau beli?? 🤔🤔," tulis caption video yang diunggah oleh @tipe.rumahidaman.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata rumah itu pernah viral dan menggegerkan warganet pada tahun 2019 lalu dan berhasil menyisakan misteri. Setelah berlalu hampir empat tahun, rumah itu ternyata masih memiliki kondisi yang sama, yakni bak istana terbengkalai di pinggir jalan.
Dilansir dari laman Tribunnews.com, disebutkan bahwa teka-teki di balik misteri rumah mewah bak istana tapi belum jadi di tengah sawah di kawasan Garut Jawa Barat itu kini telah terjawab.
Ternyata rumah mewah bak istana di Garut yang terkesan terbengkalai tersebut memang dimaksudnya dibangun untuk 'istana' hari tua seseorang, yakni H. Andi. Namun pembangunannya mangkrak karena beliau telah meninggal dunia. Meskipun demikian, kini rumah itu telah dilimpahkan ke sang adik yang bernama Ade Wahyu.
Melalui video di kanal Youtube SHEEN ZO, keluarga pemilik rumah seharga Rp12,5 miliar tersebut yang diwakilkan oleh Bapak Ade Wahyu mengatakan jika alasan pembangunan rumah yang sudah memasuki tahap penyelesaian itu tidak dirampungkan adalah karena tidak sanggup meneruskan pembangunannya yang membutuhkan biaya tidak murah, yakni mencapai angka miliaran rupiah.
"Gak pada sanggup lanjutin pembangunan karena faktor biaya yang lumayan (butuh) sekitar Rp4 miliar lagi buat beresin rumah ini sampai bagus," kata Bapak Ade Wahyu dalam video Youtube SHEEN ZO.
Ade mengatakan, bahwa rumah tersebut sudah menghabiskan dana sekitar Rp12,5 miliar saat dibangun pada tahun 2009. Ia dan pihak keluarga pun memutuskan untuk menjual rumah mewah itu seharga Rp10 miliar.
"Rumah ini mau di jual Rp10 miliar sudah ada yang nawar Rp7,5 miliar tapi saya maunya 10 aja. Soalanya pembuatannya (dulu) menghabiskan dana Rp12,5 miliar itu juga dulu 2009," kata Bapak Ade Wahyu.