Meski tak punya kedua tangan, bapak ini jago main lato-lato dengan kaki. Bapak ini menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan jadi penghalang.
Lato-lato sendiri merupakan permainan tradisional yang terdiri dari dua buah bola warna-warni berbahan kayu atau plastik. Kedua bola itu dibuat seukuran bola bekel dan dihubungkan dengan seutas tali yang memiliki warna senada.
Cara bermain, pemain hanya perlu menggoyangkan tangan untuk menyeimbangkan dua bola lato-lato sehingga saling beradu atau berbenturan. Benturan antara kedua bola tersebut akan menimbulkan bunyi yang unik dan khas.
Video bapak-bapak yang jago main lato-lato dengan kaki ini diunggah oleh ulama kondang, Habib Jafar Al-Hadar melalui postingan Instagram pada akun @husein_hadar. Habib Jafar pun memberi apresiasi dan pesan kemanusiaan yang menyentuh hati tentang makna keseteraan.
"Madura Pride: Fisik boleh beda, tapi permainan harus sama. || Kita aja banyak yg gak bisa main itu, eh dia yg kita anggap kurang malah bisa main itu (freestyle pula ??). Makanya saya selalu bilang, orang seperti itu spesial. Oiya, fisik boleh beda, tp perjuangan dia harus sama & hak yg kita berikan jg wajib sama. Gitu!," tulis caption sang Habib.
Postingan itu pun berhasil mengundang banyak tanggapan beragam dari warganet yang mengikuti akun Instagram Habib Jafar.
"Bukan berkebutuhan khusus tapi berkemampuan khusus. Saya punya mata, telinga tapi kadang tidak melihat dan mendengar kesusahan rakyat Bib, tobat tobat. @husein_hadar," komentar akun terverifikasi @avinml.
"Kelazzz, semangat terus bang????," ujar akun @xvw_6969 menyemangati abang-abang yang bermain lato-lato dalam video.
Meskipun banyak yang berkomentar menyemangati, justru sebagian besar warganet mengatakan kalau postingan Habib Jafar tampak "gelap" karena meminta seseorang yang tidak memiliki tangan untuk bermain lato-lato di saat lato-lato lazim dimainkan menggunakan tangan.
"Lampu mana lampu?? gelap," tulis akun @theoseptiono9.