Jelaskan Pengertian Wawancara Terbuka, Berikut Jenis, Contoh, dan Caranya

"Ingin Belajar Tentang Wawancara Terbuka? Yuk Simak Artikel ini."

Wawancara (interview) merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih yang terjadi antara narasumber dan pewawancara. Tujuan awal dari wawancara adalah untuk mendapatkan Info yang pas bersumber langsung dari narasumber yang terpercaya.

Wawancara dikerjakan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber. Salah satu jenis wawancara yaitu wawancara terbuka.

Pengertian Wawancara Terbuka

Wawancara terbuka adalah wawancara yang terbuka untuk umum, artinya orang lain dapat hadir dan menyaksikan proses wawancara. Pertanyaan pada wawancara jenis ini tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya.

Sementara itu, wawancara tertutup adalah wawancara yang orang lain tidak boleh hadir untuk menyaksikan proses wawancara. Pertanyaan yang boleh diajukan pada wawancara jenis ini terbatas.

Jenis-Jenis Wawancara

Berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur/terpimpin dan wawancara tidak terstruktur/bebas.

1. Wawancara Terstruktur/Terpimpin
Wawancara terstruktur atau terpimpin adalah wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara ini dinilai lebih efektif.

2. Wawancara Tidak Terstruktur/Bebas
Wawancara tidak terstruktur atau bebas adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.

Jenis Wawancara Berdasarkan Jumlah Narasumber

Wawancara berdasarkan jumlah narasumber yang diwawancarai dibagi menjadi tiga, yaitu wawancara individu, kelompok, dan koferensi.

1. Wawancara Individu
Wawancara individu adalah wawancara yang dilakukan seseorang pewawancara dengan responden tunggal atau wawancara secara perseorangan.

2. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.

3. Wawancara Konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara antara seorang pewanwanara dengan sejumalah responden atau sebailiknya.

Sikap-sikap yang Perlu Dimiliki Pewawancara

Waktu melakukan wawancara, pewawancara mesti bisa menciptakan situasi supaya tidak kaku hingga responden akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diserahkan. Karenanya, sikap-sikap yang perlu dimiliki seorang pewawancara yaitu seperti berikut :

1. Netral; berarti, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju pada informasi yang diutarakan oleh responden dikarenakan tugasnya yaitu merekam semua info dari responden, baik yang mengasyikkan atau tidak.

2. Ramah; berarti pewawancara menciptakan situasi yang dapat menarik ketertarikan siresponden.

3. Adil ; berarti pewawancara mesti dapat memperlakukan seluruh responden dengan sama. pewawancara mesti terus hormat serta sopan pada seluruh responden bagaimanapun keberadaannya.
 
4. Jauhi ketegangan ; berarti, pewawancara mesti bisa hindari ketegangan, jangan sempat responden tengah dihakimi atau diuji.

Bila situasi tegang, responden memiliki hakmembatalkan pertemuan tersebut serta menghendaki pewawancara untuk tidak menuliskan akhirnya. Pewawancara mesti dapat mengendalikan kondisi serta perbincangan supaya terarah.

Contoh Pertanyaan Dalam Wawancara Terbuka

Pertanyaan-pertanyaan wawancara terbuka harus terkait dengan bidang yang ingin Anda selidiki. Berikut ini beberapa contohnya:

1). Untuk Mengukur Kapasitas Reaksi

• Apa yang Anda lakukan ketika Anda kesulitan menemukan solusi untuk suatu masalah?
• Bagaimana Anda mendeteksi bahwa ada situasi yang bermasalah?
• Perilaku apa yang Anda ambil ketika, karena suatu peristiwa yang tidak terduga, Anda harus sepenuhnya mengubah semua pekerjaan yang Anda lakukan?
• Bagaimana Anda menangani situasi panggilan bangun yang Anda anggap tidak adil?

2). Untuk Mengukur Dinamika

• Jelaskan tugas yang membutuhkan lebih banyak upaya untuk memenuhinya. Bagaimana Anda bisa menyelesaikannya? Hasil apa yang Anda dapatkan?
• Apa yang biasanya Anda lakukan di waktu luang Anda?
• Jika Anda harus mengikuti kursus, bagaimana Anda menyesuaikan jadwal Anda untuk memenuhi kewajiban Anda?

3). Untuk Mengukur Tanggung Jawab

• Kegiatan atau keputusan apa yang akan Anda delegasikan kepada orang lain? Yang mana yang tidak akan Anda delegasikan?
• Bagaimana Anda bereaksi ketika, dalam ketidakhadiran Anda, seseorang membuat keputusan di luar atribusi mereka? Jika hasilnya positif, apa yang Anda lakukan? Dan jika itu negatif?

4). Untuk Mengukur Kemampuan Beradaptasi

• Apakah Anda dapat mengubah cara berpikir Anda?
• Apa yang Anda lakukan ketika Anda harus mengurus tugas yang tidak dalam rutinitas normal Anda?
• Kegiatan apa yang Anda lakukan dalam pekerjaan terakhir Anda yang tidak termasuk dalam deskripsi pekerjaan? Bagaimana perasaan Anda tentang keputusan itu?
• Apakah saran pernah memengaruhi keputusan yang Anda buat? Jelaskan situasinya.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network