Jelaskan Pengertian Isra Mi'raj, Berikut Sejarah, Hikmah, serta Nabi-nabi yang Ditemui Rasulullah

"Pahami tentang Isra Mi'raj berikut ini!"

Menurut bahasa Arab, Isra berasal dari kata sara yang berarti perjalanan di malam hari.  Kata Mi'raj dalam bahasa Arab artinya tangga, untuk mengangkat, dan atau naik.

Secara umum, isra mi'raj dapat didefinisikan sebuah perjalanan satu malam Nabi Muhammad SAW yang ditemani oleh Malaikat Jibril dari Masjidil Haram, Mekkah menuju ke Masjidil Aqsa, Yerusalem yang dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha untuk mendapatkan perintah sholat lima waktu oleh Allah SWT.

Adapun perbedaan dari keduanya, peristiwa isra adalah kejadian diperjalankannya Nabi Muhammad di malam hari dari Masjidil Haram yang ada di Makkah, Arab Saudi, ke Masjidil Aqsa, di Yerusalem, Palestina.

Sementara itu, peristiwa Miraj yakni dinaikkannya Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Banyak pakar tafsir dan ulama yang menyebutkan tempat tersebut amat indah dan hanya Nabi Muhammad SAW yang pernah melampauinya.

Sejarah Isra Mi'raj

TamanPendidikan.com

Pixabay.com

Menurut Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin, menjelaskan hal yang melatar belakangi terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW).

Peristiwa itu terjadi karena Rasulullah ditinggal oleh dua orang yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman.

Peristiwa ini tepatnya terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian (Nabi Muhammad SAW saat itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan 'amul huzn (tahun kesedihan).

Dalam sebuah malam selepas solat isya’ Rasulullah SAW beristirahat sejenak sambil berbaring di Masjidil Haram. Kemudian beliau didatangi malaikat Jibril dan dada beliau di belah.

Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air ZAM ZAM, kemudian dikembalikan ke tempatnya den memenuhinya dengan iman dan hikmah menurut Hadis Riwayat Bukhari.

Setelah itu, di datangkanlah buraq yang menjadi kendaraan beliau sewaktu isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang artinya kilat.

Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau shalat dua rakaat mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjidil Aqsha, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi berisi khamar. Rasulullah SAW pun memilih susu.

Lalu aku bawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.

Hingga beliau pun melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh arwah para Nabi. Di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur.

Tempat tersebut setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya. Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.

Sesampainya Rasulullah di Sidratul Muntaha. Kemudian Allah memberikan Wahyu dan mewajibkan kepadaku solat lima puluh kali dalam sehari semalam. Setelah mendapat tugas salat lima puluh kali dalam sehari, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa.

Setelah selesai menerima perintah shalat, Nabi Muhammad SAW kembali menunggangi buraqnya untuk pulang ke Mekkah diantar dengan Malaikat Jibril.

Hikmah Isra Mi'raj

TamanPendidikan.com

Pixabay.com

Ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa isra mi'raj, di antaranya adalah:

1. Melaksanakan dan menjaga salat kita

Hikmah tersebut bisa kita ambil dari sebuah peristiwa ketika
Allah SWT menyampaikan langsung perintah salat kepada Rasulullah SAW tanpa perantara. Dengan begitu, umat Islam mesti sungguh-sungguh menjalankan salat dan menegakkan nilai-nilainya.

2. Belajar untuk tidak egois

Sebuah kejadian yang menggambarkan bahwa Rasul mengajarkan untuk tidak egois dengan beliau membacakan doa untuk umatnya.

Saat tiba di Sidratul Muntaha dan bertemu Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mengucapkan awalan doa tahiyat, “Attahiyyatul mubarakatush shalawatuth thayyibatu lillah”.

Allah SWT membalas dengan menjawab, "Assalamualaikum ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh".

Rasulullah SAW kemudian membalas dengan mengucapkan doa bagi seluruh hamba yang saleh, "Assalamualaiku ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh".

3. Selalu memilih Hal-hal yang mengandung unsur kesucian

Rasulullah SAW menyukai hal-hal suci. Seperti yang dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat menuju Baitul Maqdis. Di sana, Malaikat Jibril memberi pilihan, apakah akan meminum khamar atau susu, dan Nabi memilih susu. Susu menyehatkan sementara khamar mengandung alkohol seperti arak.

4. Senantiasa belajar ikhlas

Kita dapat memetik hikmah dari peristiwa isra mi'raj tentang sebuah keikhlasan. Hal tersebut digambarkan dalam sebuah kejadian bahwa sebelum peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW dilanda berbagai kesedihan.

Beliau ditinggalkan istrinya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib. Keduanya adalah orang-orang yang terus mendukung dakwahnya. Dari situ kita dapat memetik hikmah kesabaran yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW.

Nabi yang ditemui Rasulullah SAW

TamanPendidikan.com

Pixabay.com

Berikut ini adalah nabi-nabi yang ditemui Rasulullah di setiap langit dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril, yaitu:

1. Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam as.
2. Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi Ishaq as.
3. Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf as.
4. Langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as.
5. Langit kelima Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun as.
6. Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa as.
7. Langit ketujuh Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim as.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network