Jelaskan Pengertian Hikayat, Berikut Ciri, Unsur, dan Jenis-jenisnya

"Ketahui juga fungsi dan tujuan dari Hikayat."

Pengertian hikayat merupakan salah satu bentuk sastra prosa, terutama pada Bahasa Melayu yang berisikan mengenai suatu kisah, cerita, dan juga dongeng.

Umumnya mengisahkan kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian dan juga mukjizat dari tokoh utama. Sebuah hikayat itu dibaca sebagai penghibur, pelipurlara atau pun juga untuk membangkitkan semangat juang.

Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Hikayat adalah karya satra melayu lama berbentuk prosa yang berisi cerita, undangundang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografi, atau gabungan sifat-sifat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat jiwa, atau sekedar untuk meramaikan pesta, misalnya hikayat Hangtuah dan hikayat seribu satu malam.

2. Hamzah (1996:128)

Hikayat adalah prosa fiksi lama yang menceritakan kehidupan istana atau raja serta dihiasi oleh kejadian yang sakti atau ajaib.

3. Supratman (1996:65)

Hikayat adalah bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah, umumnya mengisahkan kepahlawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan atau kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama.

4. Suherli

Hikayat merupakan ragam jenis cerita rakyat dan termasuk ke dalam teks narasi. Dan merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Ciri-ciri dan Karakteristik Hikayat

1) Bahasa
Bahasa yang digunakan pada hikayat itu adalah bahasa Melayu.

2) Istana Sentries

Pusat ceritanya itu berada di dalam lingkungan istana. Hikayat tersebut seringkali bertema dan berlatar kerajaan.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan ialah raja serta pangeran (anak raja). Selain dari itu, latar tempat dalam cerita ini adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan.

3) Pralogis (kemustahilan)

Banyak cerita yang terdapat pada hikayat tidak bisa untuk diterima akal. Kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa ataupun juga dari segi cerita.

Kemustahilan ini bearti hal yang tidak logis ataau juga tidak bisa diterima nalar. Contohnya seperti : bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang.

4) Statis
Dalam hikayat ini memiliki sifat yang kaku dan juga tetap.

5) Kesaktian

Seringkali kita dapat menemukan kesaktian para tokoh dalam hikayat. Contohnya seperti : sang Pering mengalahkan Garuda yang mampu untuk merusah kerajaan, Raksasa memberi Sarung kesaktian untuk dapat mengubah wujud kuda hijau.

6) Anonim

Anonim berarti tidak diketahui dengan jelas nama pncerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan karena cerita yang disampaikan itu secara isan. Artinya tidak jelas siapa yang membuat/mengarang hikayat tersebut.

7) Arkais

Menggunakan kata arkais bahasa yang digunakan pada masa lampau. Jarang dipakai/tidak lazzi digunakan dalam komunitas pada masa kini. Contohnya : hatta, maka, titah, upeti, bejana, syahdan serta juga sebermula.

Jenis-Jenis Hikayat

Menurut Rismawati (2017:54) membagi hikayat menjadi beberapa jenis yakni;

a. Hikayat agama, yaitu hikayat yang berisis berbagai ajaran agama yang terkait dengan hokum, ahlak, tasawuf, filsafat dan sebagainya.

b. Hikayat sejarah, yaitu hikayat yang berisis sejarah masa lampau, baik sejarah islam maupun yang lainnya.

c. Hikayat safari, hikayat yang menceritakan kisah perjalanan, seperti hikayat malem dagang.

d. Hikayat peristiwa, yaitu hikayat yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian, seperti hikayat prang kompeoni.

e. Hikayat jihad, yang dimaksud yaitu, hikayat yang kandungannya berisi hikayat berisi untuk melawan musuh, seperti hikayat perang sabil.

f. Hikayat cerita (novel), yaitu hikayat yang berisi cerita percintaan atau roman, baik roman fiksis atau sejarah. Hikayat jenis ini banyak sekali, seperti hikayat banta beransah.

Unsur-Unsur Hikayat

Unsur-unsur hikayat itu terdiri dari unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Di bawah ini merupakan unsur intrinsik dayang membangun sebuah hikayat, diantaranya :

1. Tema, merupakan suatu gagasan yang mendasari sebuah cerita.

2. Latar, adalah tempat, waktu, serta situasi/suasana yang tergambar dalam suataau cerita. Alur, merupakan sebuah jalinan peristiwa dalam sebuah cerita.

3. Amanat, merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh pengarang dengan melalui sebuah cerita. Tokoh, merupakan pemaran pada cerita.

4. Penokohan merupakan penggambaran watak dari sang tokoh.

5. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan darimana cara penulis menyajikan sebuah cerita dengan menggunakan bahasa serta juga unsurunsur keindahan lainnya.

Unsur ekstrinsik pada hikayat ini bisa berhubungan dengan latar belakang cerita, contohnya seperti latar belakang agama, adat, budaya serta lain sebagainya.

Unsur ekstrinsik ini juga berkaitan dengan nilai/norma, contohnya ialah nilai moral, nilai agama, nilai budaya, nilai sosial, dan lain sebagainya.

Nurgiantoro (2010: 321) menyatakan moral dalam karya sastra niasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkkutan.

Pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca Nurgiantoro 23 (2010: 322) menyatakan jenis-jenis moral dalam hikayat adalah sebagai berikut.

a) Moral Pendidikan
Moral yang terkandung dalam kegiatan belajar didalamnya memiliki unsur edukasi.

b) Moral Budaya
Aspek ideal yang berwujud sebagai konsep abstrak hidup didalam pikiran masyarakat mengenai kata yang harus dianggap penring dan berharga dalam hidup.

c) Moral Agama
Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius.

d) Moral Sosial
Jenis moral sosial mencakup masalah yang bersifat tidak terbatas, ajaran moral sosial dapat mencakup seluruh persoalan hidup dan kehidupan.

Fungsi Hikayat

Fungsi hikayat adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur “pelipur lara”, atau juga hanya untuk meramaikan sebuah pesta.

Terkadang, hikayat tersebut mirip dengan cerita sebuah sejarah yang isinya itu banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal serta dipenuhi dengan keajaiban.

Hikayat tersebut mulai berkembang pada masa Melayu klasik, sehingga banyak kata yang ada dalam hikayat itu mengandung bahasa Melayu klasik yang terkadang susah untuk dapat dimengerti.

Tujuan Hikayat
Berikut adalah tujuan penulisan dari teks hikayat, diantaranya yaitu:

1. Sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat bagi pembaca.
2. Sebagai sarana untuk menghibur.
3. Sebagai sarana untuk meramaikan suatu acara maupun suasana.
4. Sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network