Buaya merupakan satu dari deretan hewan buas di dunia yang menyebabkan kematian terbanyak bagi manusia. Meskipun mematikan, predator ini punya peran penting sebagai puncak dari suatu rantai makanan.
Buaya termasuk dalam salah satu hewan reptil yang umumnya tinggal di area tropis. Hewan karnivora ini umumnya berada di air tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah. Namun, beberapa jenis buaya dapat hidup di air payau, seperti halnya buaya muara. Kalau ditotal, kurang lebih ada 23 spesies buaya yang telah teridentifikasi dan 17 di antaranya masuk dalam kategori langka bahkan terancam punah.
Sebagai hewan karnivora, buaya umumnya memangsa ikan, reptil, atau mamalia. Gerakan kakinya begitu cepat, baik di air maupun di darat. Rahangnya pun sangat kuat, mampu menggigit dengan kekuatan yang luar biasa. Tak heran jika sekali menggigit, mangsanya tak bisa lepas. Biasanya, buaya akan menyerang mangsanya dengan menerkam sekaligus menggigit, lalu menariknya ke dalam air.
Dalam menghadapi buaya, tentunya diperlukan teknik khusus untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi, misalnya saat buaya tiba-tiba agresif lalu menyerang dengan garang. Walau dalam beberapa kasus, terdapat sumbangsih kecerobohan yang dilakukan oleh manusia ketika berhadapan dengan buaya.
Dalam beberapa aksi, para pakar dan pawang buaya tentu saja harus tampak profesional. Mereka tak asal mendekat dan beraksi tanpa perhitungan. Biasanya seorang pakar ataupun pawang buaya akan selalu siap siaga dan siap dengan benda apapun untuk menjaga diri, contohnya batang kayu yang panjang.
Berbicara tentang pawang buaya, beberapa waktu lalu sebuah video singkat unggahan akun @rihan__rajput__jhoja telah menggemparkan jagat maya Instagram karena menampilkan sebuah kejadian yang menegangkan. Seorang pria dalam video yang viral itu terlihat seorang diri tengah berdiri di kandang penangkaran buaya dengan jumlah buaya yang tak sedikit hanya dengan bermodalkan sebatang kayu panjang.
Beberapa buaya terlihat ada yang melakukan perlawanan dengan berperilaku setengah mengejar sang pawang. Namun, sang pawang justru dengan santai hanya memukulkan kayu panjang yang dipegangnya ke arah kepala buaya-buaya yang 'nakal'.
Setelah dipukul, buaya-buaya itu pun berbalik kembali ke kawanannya dan tidak lagi mendekati sang pawang. Tak lama kemudian, sebuah mobil biru memasuki area kandang buaya tersebut.
Diduga mobil itu sedang membawa pakan untuk sang buaya. Oleh karena itu, mungkin wajar saja tadi ada buaya yang berusaha mendekat kepada sang pawang karena merasa lapar.
Dari deretan kasus yang pernah terjadi, perilaku gegabah dan minim perhitungan menjadi salah satu kesalahan dalam menghadapi buaya yang bersifat agresif. Maka, perlu ada pemahaman dan pengalaman profesional dalam menghadapi buaya, tak hanya sekadar berani beraksi tanpa perhitungan yang matang.