Secara umum, akulturasi adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri, sehingga perlahan-lahan akan diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Pada sebuah proses akulturasi tidak akan menyebabkan hilangnya unsur-unsur kebudayaan dari dua kelompok masyarakat tersebut. Kebudayaan asli masih dapat dilihat, serta dapat dibedakan dengan kebudayaan dari luar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
Pahami lebih lanjut tentang akulturasi, baik secara proses, faktor yang mempengaruhi, hingga contoh-contohnya. Cermati ulasan di bawah ini.
Akulturasi Menurut Para Ahli
Suyono
Akulturasi adalah pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa unsur kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu.
Saebani
Akulturasi adalah fenomena munculnya percampuran kebudayaan dari berbagai kelompok manusia dengan kebudayaan yang beragam bertemu, mengadakan kontak langsung dan terus-menerus, lantas menimbulkan perubahan pada pola-pola kebudayaan asli dari salah satu kelompok atau pada keduanya.
John W Berry
Akulturasi adalah proses merangkap dari perubahan budaya dan psikologis, yang berlangsung sebagai hasil kontak antara dua atau lebih kelompok budaya dan anggotanya.
Krober
Akulturasi adalah perubahan pada kebudayaan yang dipicu pengaruh dari kebudayaan lain. Pengaruh tersebut akhirnya menghasilkan beragam persamaan pada kebudayaan itu.
Lauer
Akulturasi adalah pembentukan pola baru dari penyatuan dua budaya yang disebabkan dominasi kesamaan yang banyak dari budaya tersebut, dan terjadi interaksi yang baik dari masyarakat itu sendiri, kemudian mengarah ke masing-masing budaya dengan tetap mempertahankan keaslian nilainya.
Nardy
Akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Hasyim
Akulturasi adalah perpaduan antara kedua budaya yang terjadi dalam kehidupan yang serasi dan damai.
Jenis-jenis Akulturasi
Berikut ini adalah jenis-jenis dari akulturasi, antara lain sebagai berikut:
1. Sinkretisme
Sinkretisme adalah perpaduan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru dengan tidak meninggalkan jati diri masing-masing.
2. Adisi
Adisi adalah penambahan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru.
3. Rejeksi
Rejeksi adalah penolakan unsur-unsur perubahan yang terjadi amat cepat sehingga sebagian besar orang tidak dapat menerimanya.
4. Substitusi
Substitusi adalah unsur-unsur kebudayaan yang telah ada atau terdahulu diganti oleh unsur-unsur kebudayaan yang baru, terutama yang dapat memenuhi fungsinya.
5. Dekulturisasi
Dekulturisasi adalah tumbuhnya unsur-unsur kebudayaan yang baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan baru karena perubahan situasi.
Faktor yang Mempengaruhi Akulturasi
Ada dua faktor yang mempengaruhi akulturasi, yakni faktor internal dan juga faktor eksternal. Berikut adalah penjelasannya:
1. Faktor Intern
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk.
b. Adanya penemuan baru.
c. Penyempurnaan penemuan baru.
d. Konflik yang terjadi dalam masyarakat.
e. Pemberontakan atau revolusi
2. Faktor Ekstern
a. Perubahan alam.
b. Peperangan.
c. Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi, akulturasi, asimilasi.
Proses Akulturasi
Proses akulturasi terjadi dengan dua cara, akulturasi secara paksaan serta akulturasi secara damai. Simak ulasannya berikut ini:
1. Akulturasi Secara Pemaksaan
Akulturasi yang terjadi dengan cara pemaksaan misalnya seperti yang dilakukan oleh para penjajah. Proses penyesuaian akulturasi tersebut tidak bertahan lama, pasalnya akulturasi itu hilang jika penjajahan tersebut berakhir.
2. Akulturasi Secara Damai
Akulturasi yang dilakukan dengan cara damai misalnya seperti terjadinya kontak kebudayaan dari kebudayaan asing yang lambat laun diterima oleh kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan aslinya.
Akulturasi tersebut mampu bertahan lama jika dibandingkan dengan cara pemaksaan. Proses penyesuaiannya sangat lama dan melekat erat dalam masyarakat.
Contoh Akulturasi
Berikut ini adalah beberapa contoh dari akulturasi di bidang kuliner, arsitektur, dan musik. Simak ulasannya berikut ini:
1. Kuliner Padang
Kuliner padang merupakan hasil akulturasi antara makanan Arab dengan Melayu Palembang.
2. Masjid Kudus
Masjid kudus merupakan hasil akulturasi antara Islam dan Hindu.
3. Musik Gambang Kromong
Musik gambang kromong merupakan kesenian musik akulturasi antara budaya Indonesia dengan Tiongkok.