Pengertian Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif.
Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya.
Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya.
Hal ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri.
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan dalam hidupnya.
Pengertian Percaya Diri Menurut Para Ahli
1. Lauster (2002:4)
Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas.
Mereka merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
2. Rahmat (2000:109)
Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri.
3. Thantaway dalam Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87)
Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Ciri-ciri Orang yang Percaya Diri
Hakim (2004:5-6) menyebutkan beberapa ciri atau karakteristik individu yang memiliki rasa percaya diri yang proposional diantaranya:
a. Selalu mearasa tenang disaat mengerjakan sesuatu.
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi.
d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.
e. Memiliki kondisi mental da fisik yang cukup menunjang penampilannya.
f. Memiliki kecerdasan yang cukup.
g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
h. Memiliki keahlian dan keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya keterampilan berbahasa asing.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya tetap tegar, sabar dan tabah dalam mengahdapi persoalan hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa percaya diri seseorang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
Adapun faktor-faktor yang bisa memunculkan rasa percaya diri, terdiri dari, keadaan fisik, tingkat pendidikan, kualitas hubungan dalam keluarga, dan interaksi sosial. Berikut penjelasannya;
1. Keadaan Fisik
Pada dasarnya, tidak ada kondisi fisik yang sempurna yang dimiliki oleh seseorang, tetapi dalam beberapa kasus ada beberapa orang yang memiliki kondisi fisik mendekati sempurna. Kondisi fisik yang mendekati sempurna bisa menambah rasa percaya diri.
Kondisi fisik yang dimaksud yakni wajah (ganteng atau cantik), tinggi badan (normal atau di bawah normal), berat badan (kurus, norma, atau gemuk), dan bentuk tubuh yang ideal.
2. Tingkat Pendidikan
Setiap orang pasti menginginkan bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi karena mereka beranggapan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka itu akan lebih dipandang oleh orang lain.
3. Kualitas Hubungan dalam Keluarga
Sebuah keluarga yang harmonis akan memunculkan rasa kasih sayang pada setiap anggota keluarga khususnya anak. Kasih sayang ini sangat diperlukan bagi seorang anak karena memiliki perjalanan hidup yang masih panjang.
Kasih sayang yang baik dalam sebuah keluarga bisa memberikan pengalaman yang baik juga untuk anak. Semakin banyak pengalaman baik yang didapatkan dari sebuah keluarga maka rasa percaya diri seorang anak akan bertambah.
4. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan salah satu faktor yang bisa memunculkan rasa percaya diri. Interaksi sosial itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah komunikasi yang dilakukan dengan orang lain.
Interaksi sosial yang baik adalah interaksi yang dilakukan dengan bantuan dukungan sosial karen dengan bantuan dukungan sosial maka rasa percaya diri seseorang akan meningkat.
Dukungan sosial bisa berasal dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, saudara, dan lain-lain.
Cara Membangun Rasa Percaya Diri
Hakim (2004:171-179) mengemukakan sikap-sikap hidup positif yang mutlak harus dimiliki dan dikembangkan oleh mereka yang ingin membangun rasa percaya diri yang kuat, yaitu:
a. Bangkitkan Kemauan Yang Keras
Kemauan dapat dikatakan merupakan pondasi yang pertama dan utama untuk membangun kepribadian yang kuat, termasuk rasa percaya diri.
b. Biasakan untuk Memberanikan Diri.
Manfaat situasi sebagai salah satu sarana untuk berlatih dan membangun rasa percaya diri, dengan cara membangkitkan keberanian dan berusaha menetralisir ketegangan dengan bernapas panjang dan rileks.
c. Hilangkan Pikiran Negatif
Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan diri untuk berpikir yang logis dan realistis, dapat membangun rasa percaya diri yang kuat dalam individu.
d. Membiasakan untuk Selalu Berinisiatif
Salah satu cara efektif untuk membangkitkan rasa percaya diri adalah dengan membiasakan diri berinisiatif dalam setiap kesempatan, tanpa menungguh perintah orang lain.
e. Selalu Bersikap Mandiri
Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
f. Mau Belajar Dari Kegagalan
Sikap positif yang harus dilaksanakan dalam menghadapi kegagalan adalah sikap mental untuk menerimanya, untuk kemudian mengambil hikmah dan pelajaran dan mengetahui faktor penyebeb dari kegagalan tersebut.
g. Tidak Mudah Menyerah
Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar dalam menghadapi rintangan dan mau berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah merupakan sikap yang harus dilakukan oleh seorang individu untuk membentuk rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya.
h. Membangun Pendirian Yang Kuat
Pendirian yang kuat teruji jika kita dihadapkan dalam berbagai masalah dan pengaruh negatif sebagai imbas dari proses interaksi sosial.
Individu yang percaya diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendiriannya meskipun banyak pengaruh negatif disekitarnya.
i. Bersikap Kritis dan Objektif
Untuk membngun rasa percaya diri yang kuat, setiap orang hendaknya selalu mengembangkan sikap kritis dan objektif.
Untuk membangun rasa percaya diri yang kuat, setiap orang hendaknya selalu mengembangkan sikap kritis dan objektif. Dengan demikian ia bisa menilai diri secara keseluruhan dengan tepat yang meliputi kelemahan dan kelebihannya.
j. Pandai Membaca Situasi
Situasi yang perlu dibaca dan dipahami misalnya nilai-nilai etika yang berlaku, agama dan adat istiadat suatu masyarakat tertentu.
k. Pandai Menempatkan Diri
Seseorang individu bisa menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, yang bisa membuat individu tersebut dihargai sehingga harga dirinya akan meningkat.
l. Pandai Melakukan Penyesuaian Diri dan Pendekatan Pada Orang Lain
Seseorang yang mampu melakukan penyesuaian diri tanpa kehilangan jati dirinya dan melakukan pendekatan yang wajar untuk jati dirinya, akan memudahkan individu untuk mencapai kesuksesan dan menimbulkan pengaruh positif bagi peningkatan rasa percaya diri.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, seseorang harus terlebih dahulu memahami dirinya sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang diilikinya.
Akibat Jika Kurang Percaya Diri
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulita
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan.
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa).