Jelaskan Pengertian Iman Kepada Hari Kiamat, Berikut Macam, Nama, Tanda-Tanda, Fungsi, dan Hikmah Mengimaninya

"Bagi Muslim, Beriman Kepada Hari Kiamat adalah Pilar Rukun Islam."

Hari kiamat atau biasa juga disebut dengan hari akhir adalah hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya.

Hari kiamat juga bisa dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang abadi di akhirat.

Dengan demikian, mengimani hari kiamat berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi.

Pada kehidupan abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.

Beriman kepada hari kiamat juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya.

Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari kiamat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia (shirath) untuk menuju ke arah surga atau neraka.

Beriman kepada hari kiamat merupakan pilar (rukun) iman yang kelima dari urutan keenam rukun iman. Namun, dalam al-Quran dan hadits Nabi Muhammad Saw. iman kepada hari kiamat ini selalu disebut beriringan dengan iman kepada Allah.

Dalam Quran ayat 47, Allah SWT berfirman bahwa amal sekecil apa pun akan ikut diperhitungkan.

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ

Artinya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.

Macam Hari Kiamat
Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu:

1. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil)

Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
TamanPendidikan.com

Tragedi Tsunami di Aceh Tahun 2004 Menelan Korban Ratusan Ribu Jiwa

2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)

Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.TamanPendidikan.com

Hancurnya Dunia

Nama-Nama Hari Kiamat

Hari kiamat sering juga disebut sebagai hari akhir. Bahkan, al-Quran juga memberikan nama-nama lain untuk hari kiamat. Berikut selengkapnya;

a. Yaumul Qiyamah, atau hari kiamat,
b. Yaumul Mahsyar, atau hari berkumpul (bagi semua manusia),
c. Yaumul Hisab, atau hari perhitungan (amal manusia),
d. Yaumuz Zilzalah, atau hari kegempaan (goncangan),
e. Yaumul Waqi’ah, atau hari kejatuhan,
f. Yaumul Qari’ah, atau hari keributan,
g. Yaumul Ghasyiyah, atau hari pembalasan,
h. Yaumul Haqqah, atau hari kepastian,
i. Yaumut Tammah, atau hari bencana agung,
j. Yaumul Jaza’, atau hari pembalasan,
k. Yaumul Wa’id, atau hari ancaman,
l. Yaumul Mizan, atau hari pertimbangan,
m. Yaumul Jami’, atau hari pengumpulan,
n. Yaumut Taghabun, atau hari terbukanya segala kecurangan,
o. Yaumul Ba’ts, atau hari kebangkitan,
p. Yaumud Din, atau hari perhitungan, dan
q. Yaumul Khulud, atau hari yang kekal.

Itulah nama-nama hari kiamat yang disebutkan oleh al-Quran dalam berbagai ayatnya. Nama-nama itu diberikan terkait dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat tersebut.

Misalnya, disebut dengan hari pembalasan, karena pada hari kiamat itu semua manusia akan diberikan balasan sesuai dengan amalnya di dunia, dan begitu juga nama-nama yang lain.

Tanda-Tanda Hari Kiamat

Yang termasuk tanda-tanda kecil akan datangnya hari kiamat di antaranya adalah seperti berikut:

a. Diutusnya Muhammad Saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir.
b. Orang-orang kecil dan miskin mulai berlomba-lomba dalam kemegahan.
c. Budak perempuan melahirkan tuannya.
d. Lenyapnya ilmu pengetahuan dengan banyaknya orang-orang pandai (ulama’) yang mati dan meluasnya kebodohan.
e. Banyak orang yang berbuat kejahatan dan kemunkaran dengan terang-terangan.
f. Adanya dua kelompok besar yang saling bermusuhan dan saling berperang.
g. Jumlah orang perempuan jauh lebih banyak dari orang laki-laki.
h. Banyak orang yang mau bersedekah, tetapi tidak ada yang mau menerima.
i. Waktu berjalan serasa amat pendek, satu tahun serasa sebulan, satu bulan serasa seminggu, satu minggu serasa sehari, sehari serasa sejam, dan sejam serasa membakar satu pelepah kurma.
j. Banyak terjadi gempa bumi, pembunuhan, fitnah, dan orang bermegah-megahan dengan gedung yang tinggi.
k. Umat Islam tunduk dan patuh kepada umat lain.

Adapun yang termasuk dalam tanda-tanda besar akan datangnya hari kiamat seperti yang dijelaskan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim adalah seperti berikut:

a. Keluarnya asap.
b. Keluarnya binatang yang aneh bentuknya.
c. Keluarnya Dajjal.
d. Terbitnya matahari dari arah barat.
e. Turunnya Isa bin Maryam.
f. Munculnya Ya’juj Ma’juj.
g. Terjadinya gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di Jazirah Arab.
h. Keluarnya api dari Yaman.

Dari tanda-tanda besar ini yang pertama kali akan terjadi adalah terbitnya matahari dari arah barat yang kemudian akan diikuti oleh tanda-tanda lainnya dalam jarak yang dekat.

Fungsi dan Hikmah Beriman Kepada Hari Kiamat

Dengan mengimani hari kiamat dengan segala peristiwa yang terjadi pada hari itu, tentunya banyak hikmah yang dapat diambil untuk dijadikan cermin dan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Di antara hikmah sekaligus fungsi dari iman kepada hari kiamat adalah: 

1. Menambah keyakinan akan keadilan Allah, karena pada hari kiamatat itulah Allah akan mengadili semua manusia dengan seadil-adilnya. 

2. Memotivasi manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatanperbuatan tercela. 

3. Mendorong manusia agar selalu berhati-hati dalam berbuat, karena semua yang diperbuatnya akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. 

4. Mendorong manusia untuk meneguhkan imannya dan menambah kualitas takwanya, karena dengan itulah ia akan dapat terhindar dari neraka dan akan masuk ke dalam surga. 

5. Menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan tidak abadi, masih ada kehidupan yang sebenarnya yang bersifat abadi, yaitu kehidupan di akhirat. 

6. Menyadari bahwa dunia merupakan ladang yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat dipanen hasilnya kelak di akhirat.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network