Jelaskan Pengertian Artikulasi, Berikut Cara Melatih, Gangguan Serta Klasifikasinya

"Untuk menjadi pembicara yang baik, artikulasi menjadi faktor yang sangat penting."

Artikulasi dapat diartikan sebagai pengucapan kata. Jadi, secara sederhana organ artikulasi berarti organ yang digunakan manusia untuk mengucapkan atau melafalkan sebuah kata.

Dengan demikian, organ artikulasi dapat juga disebut dengan organ atau alat ucap. Secara fisiologis, fungsi utama dari alat-alat ucap sebenarnya memang bersifat fisiologis. Misalnya paru-paru untuk pernapasan, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah (Chaer).

Cara kerja alat ucap tersebut sama, baik saat sedang berbicara maupun dalam keadaan menjalankan fungsi fisiologisnya. Tidak ada perbedaan dari sisi operasional. Yang membuat berbeda hanya masalah pengaturan saja (Muslih).

Misalnya paru-paru, fungsi utamanya adalah mengisap zat-zat pembakar untuk disalurkannya ke dalam darah dan menyalurkan zat asam arang ke luar tubuh. Lalu pita suara, fungsi utamanya adalah menjaga agar tidak ada benda yang masuk ke saluran pernapasan.

Lidah untuk memindah-mindahkan makanan saat mengunyah dan gigi untuk melumat makanan agar mudah dicerna. Selain paru-paru, lidah, dan gigi masih ada 22 alat ucap lainnya yang ada pada manusia.

Alat-alat ucap tersebut perlu diketahui satu per satu supaya bagaimana bunyi bahasa itu diproduksi dapat dipahami dengan baik.

Pengertian Artikulasi Menurut Para Ahli

1. Mustain (2010)

Artikulasi adalah apa yang kita definisikan sebagai struktur-struktur dalam otak yang melibatkan kemampuan bicara (area kemampuan bicara), membaca atau pemprosesan kata lainnya dan area gerak tambahan (menulis, membuat sketsa, dan gerak-gerak ekspresif lainnya).

2. Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa demi kata yang baik, benar dan jelas.

3. Moch. Sugiarto (1986)

Pengertian artikulasi adalah bunyi bahasa yang memiliki karakter tersendiri, sehingga bunyi artikulasi yang satu dengan yang lainnya dapat dibedakan.

Gangguan Artikulasi

Pengartikulasian bunyi bahasa atau suara akan terbentuk apabila adanya koordinasi unsur motoris (pernafasan), unsur yang bervibrasi (tenggorokan dengan pita suara), dan unsur yang beresonansi (rongga penuturan: rongga hidung, mulut dan dada).

Apabila terdapat kelainan atau kerusakan pada salah satu unsur tersebut, maka akan mengakibatkan gangguan dalam artikulasinya. Ada beberapa gangguan yang menyebabkan artikulasi kurang baik, antra lain: Gangguan pernafasan dapat terjadi karena:

1). Alat-alat pernafasan tidak sempurna, seperti: sakit paru-paru, pleuritis atau radang diselaput-selaput yang menyelubungi paru-paru, gangguan dalam susunan yang menghubungkan paru-paru dengan bagian luar, gangguan otot-otot pernafasan, dan gangguan saraf-saraf yang merangsang otot pernafasan,

2) alat pernafasan sempurna tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Klasifikasi Gangguan Artikulasi:

1. Distortion (Distorsi)

Klasifikasi gangguan artikulasi adalah distortion, seperti adanya pengubahan bunyi bahasa kepada bunyi yang tidak bisa digunakan, atau dapat merubah arti keseluruhan kata atau malah tidak mengandung arti seperti dalam kata “lari” huruf “r” diganti menjadi “l” jadi kata lari menjadi lali yang mengandung makna berbeda.

2. Subtitution

Klasifikasi gangguan artikulasi adalah subtitution, seperti terjadinya penukaran suatu fonem dengan fonem yang lain, inipun tentu membuat makna yang lain dari kesukaran fonem yang diucapkan; seperti kata “dua” menjadi “tua.”

3. Ommition (Omisi)

Klasifikasi gangguan artikulasi adalah ommition, seperti terjadinya pengurangan satu dari kata yang diucapkan seperti kata “mobil” menjadi “mobi” dan sebagainya.

4. Addition (Adisi)

Klasifikasi gangguan artikulasi adalah addition, seperti terjadinya penambahan fonem dari pengucapan suatu kata; sebagai contoh; kata “Bogor” menjadi “Mbogor” dalam pengucapannya dan sebagainya.

Cara Melatih Artikulasi

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki artikulasi. Berikut cara melatihnya yang dikutip dari buku berjudul 'Sukses Berpresentasi' karya Feli Sulinta;

1. Fokus dengan Kelancaran

Sebagian menganggap bahwa bicara terus-menerus tanpa henti merupakan salah satu kemampuan presentasi yang baik. Namun, kelancaran yang diwujudkan sebaiknya memperhatikan ketenangan, tidak panik, dan mengucapkan kalimat secara jelas dan keras.

Untuk melatih kelancaran, biasakan diri untuk membaca dengan suara lantang dan tandai kata-kata baru untuk menambah kosakata.

2. Volume Suara

Cara melatih artikulasi selanjutnya adalah memperhatikan volume suara. Setidaknya volume suara harus lebih tinggi ketika meminta perhatian audiensi, adanya gangguan bising, dan menciptakan antusiasme.

3. Penempatan Jeda yang Tepat

Dengan adanya kalimat jeda, penyampaian kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan terdiri dari beberapa jenis, yakni:

• Jeda karena tanda baca
• Jeda karena mengalihkan gagasan
• Jeda untuk meminta pendapat

4. Tekanan Arti

Tekanan arti memiliki dampak yang cukup bagi para audiensi. Tekanan arti meliputi perpaduan gaya bicara, mengatur volume suara, dan menambahkan bahasa tubuh hingga ekspresi.

5. Pilihan Kata

Melatih artikulasi selanjutnya adalah mengasah kemampuan memilih kata-kata. Upayakan untuk menggunakan kata dan kalimat yang sopan dan bermartabat.

6. Bersikap Wajar

Tidak hanya pengucapan yang diperhatikan, namun artikulasi juga berkaitan dengan gaya bahasa tubuh seseorang saat berbicara di depan orang banyak. Jika tidak, maka seseorang dengan mudah terhalang fokus dan mengalami gugup.

Sebagai upaya pencegahan, pastikan untuk berbicara dengan sopan, memilih kata yang tepat, hingga menghindari kebiasaan buruk mengucapkan kata yang sembarangan.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network