Integrasi sosial merupakan sebuah bentuk penyesuaian antar unsur yang berbeda, terutama dalam kehidupan sosial yang akhirnya akan menghasilkan suatu pola kehidupan yang nyaman untuk masyarakat.
Unsur perbedaan yang dikmaksud dalam integerasi sosial tersebut adalah meliputi perbedaan kedudukan sosial, agama, ras, etnik, bahasa, nilai serta norma.
Pada integrasi sosial terdapat sebuah unsur kerjasama dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari keluarga, individu, lembaga, dan juga masyarakat itu sendiri.
Kerjasama tersebut akan menghasilkan suatu kesepakatan tentang sebuah nilai yang kemudian akan dijunjung tinggi bersama-sama. Agar paham lebih jauh tentang integrasi sosial, maka perhatikan ulasan berikut ini.
Integrasi Sosial Menurut Ahli
Soerjono Soekanto
Integrasi sosial merupakan satu di antara bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan yang ada biasanya dilatarbelakangi adanya kekerasan, konflik sosial, dan ancaman dari pihak lain atau kelompok lain.
John Lewis Gillin
Integrasi sosial yaitu sebuah fenomena sosial yang terjadi karena proses sosial. Terutama mengenai perbedaan unsur budaya, emosional, perilaku, dan keinginan yang dapat menimbulkan masalah sosial. Sehingga dengan menyadari hal ini masyarakat akan melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan integrasi.
Abdul Syani
Integrasi sosial adalah suatu hal yang tidak cukup hanya diukur dari kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat secara fisik. Akan tetapi, terdapat konsensus yang menjadi pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi.
Hendropuspito
Integrasi sosial ialah kesatuan masyarakat yang akhirnya membuat setiap arti masyarakat menjadi satu dalam visi dan misi.
Abu Ahmadi
Integrasi sosial yakni suatu hal yang mengandung kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat sehingga dapat menghasilkan konsensus (kesepakatan) nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.
Syarat Integrasi Sosial
Ada beberapa syarat yang menjadikan berhasilnya suatu integrasi sosial, berikut ini adalah pendapat yang disampaikan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff tentang faktor berhasilnya suatu integrasi sosial, antara lain:
1. Norma-norma serta nilai sosial tersebut berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, serta dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama, di mana membahas norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.
1. Anggota masyarakat berhasil mengisi kebutuhan di antara mereka. Artinya, kebutuhan fisik dan sosial mereka terpenuhi oleh sistem sosial. Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut membuat tiap anggota masyarakat saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.
Bentuk Integrasi Sosial
Perhatikan dan pahami apa saja bentuk-bentuk dari integrasi sosial berikut ini:
1. Integrasi Koersif
Integrasi koersif adalah bentuk integrasi yang tercipta berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif adalah integrasi yang terbentuk akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional adalah bentuk integrasi yang terciptnya karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Faktor Integrasi Sosial
Simak faktor-faktor pendorong sekaligus faktor penghambat dari suatu integrasi sosial berikut ini:
1. Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Berikut adalah faktor pendorong dari integrasi sosial:
a. Adanya sikap terbuka terhadap perubahan.
b. Adanya sikap saling menghargai dan toleransi antarindividu dan kelompok.
c. Terjadinya kontak dengan kebudayaan lain secara intensif.
d. Adanya sistem pendidikan yang maju.
e. Adanya sistem masyarakat yang terbuka dengan budaya asing.
f. Adanya pertambahan populasi penduduk yang heterogen/beragam.
2. Faktor Penghambat Integrasi Sosial
Berikut adalah faktor penghambat dari integrasi sosial:
a. Adanya ikatan sosial yang rendah antarindividu dan kelompok.
b. Adanya sikap curiga dan prasangka terhadap kelompok lain.
c. Adanya sikap individu atau kelompok yang masih sangat tradisional.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
e. Adanya sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing.
f. Adanya ketidakmerataan pembangunan.