Nadiem Makarim Beberkan Target Merdeka Belajar Selama 15 Tahun ke Depan

"Target Merdeka Belajar Selama 15 Tahun ke Depan"

Merdeka Belajar merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim menyadari bahwa untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia membutuhkan waktu yang lama. Lima tahun masa kepemimpinannya tidak cukup untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Butuh waktu selama 10-15 tahun untuk memperbaiki sistem pendidikan di negara ini.

Merdeka Belajar akan menjadi awal dari perbaikan sistem pendidikan di Indonesia yang terkesan monoton.

Merdeka Belajar bertujuan untuk membuat suasana belajar di kelas semakin bahagia. Baik bagi siswa maupun bagi guru.

Ketika siswa dan guru sudah merdeka dalam proses pembelajaran, maka tujuan utama Merdeka Belajar dapat dicapai, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimulai dari pembelajaran.

Dikutip Taman Pendidikan dari lpmpjatim.kemdikbud.go.id, pada Selasa (14/7/2020) Mendikbud menjelaskan, terdapat 11 target yang menjadi fokus utama Merdeka Belajar tahun 2020-2035. Hal ini disampaikan di hadapan Komisi X DPR RI, Kamis 2 Juli 2020.

11 target ini dibagi ke dalam 3 kategori. Enam target berada di kategori pendidikan dasar dan menengah, dua target di kategori tata kelola, dan tiga target di kategori pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi.

Berikut rincian masing-masing target di setiap kategori

1. Kategori pendidikan dasar dan menengah
a. Peningkatan Skor PISA (standar pendidikan internasional) untuk Literasi sebesar 451, Numerasi sebesar 407, dan Sains sebesar 414

b. Jumlah Sekolah Penggerak mencapai 30 ribu

c. Angka Partisipasi Kasar untuk prasekolah sebesar 85%, SD hingga SMA mencapai 100%

d. Jumlah guru yang lulus program Pendidikan Profesi Guru (PPG) baru mencapai 400 ribu

e. Jumlah Guru Penggerak mencapai 300 ribu, dan

f. Jumlah Kepala Sekolah yang diangkat dari latar belakang Guru Penggerak mencapai 150 ribu.

2. Kategori tata kelola
a. Peningkatan Anggaran Pendidikan yang ditransfer langsung ke sekolah mencapai 45%

b. Peningkatan Kontribusi sektor swasta untuk sektor pendidikan dalam persentase Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 1,6%.

3. Kategori pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi
a. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar pendidikan tinggi hingga mencapai 50%

b. Jumlah lulusan yang mendapatkan pekerjaan (termasuk yang melanjutkan pendidikannya dalam satu tahun setelah kelulusan) sebanyak 85% untuk SMK dan pendidikan tinggi vokasi, dan

c. Jumlah pengajar yang memiliki pengalaman atau sertifikasi industri mencapai 85% untuk SMK dan pendidikan tinggi vokasi.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network