Keimanan seorang muslim tidak sah apabila ia belum mengimani semua nabi dan rasul Allah Swt. Selain itu, kita juga harus membenarkan bahwa Allah Swt telah mengutus para Rasul dan Nabi untuk membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran.
Allah Swt mewajibkan setiap orang Islam supaya beriman kepada semua rasul yang diutus oleh-Nya, tanpa membedabedakan antara rasul yang satu dan yang lainnya.
Di antara para rasul itu, ada yang diceritakan dalam al-Qur’an dan ada pula yang tidak diceritakan. Adapun rasul-rasul yang diceritakan dalam al-Qur’an berjumlah dua puluh lima orang.
Pada setiap umat pasti ada rasul sebagai teladan hidup yang harus diikuti ajarannya dan diteladani jejaknya.
Hal itu tertuang dalam Firman Allah Swt di surat al-Baqarah ayat 285:
Yang artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah Swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membedabedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. al-Baqarah/2: 285)
Pengertian Iman Kepada Rasul
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt, yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
Adapun pengertian nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya.
Sedangkan, Rasul adalah manusia pilihan Allah Swt, yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.
Mengimani rasul-rasul Allah Swt merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah Swt. terdapat dalam surah An-Nis/4: 136.
Yang artinya: wahai orang-orang yang beriman Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’±n) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nis±/4: 136).
Nama-Nama Rasul yang Wajib Diketahui
Berikut 25 nama nabi yang umat muslim wajib tahu:
1. Nabi Adam As.
2. Nabi Idris As.
3. Nabi Nuh As.
4. Nabi Hud As.
5. Nabi Sholeh As.
6. Nabi Ibrahim As.
7. Nabi Luth As.
8. Nabi Ismail As.
9. Nabi Ishaq As.
10. Nabi Yaqub As.
11. Nabi Yusuf As.
12. Nabi Ayub As.
13. Nabi Syu’aib As.
14. Nabi ZulkiFli As.
15. Nabi Musa As.
16. Nabi Harun As.
17. Nabi Daud As.
18. Nabi Sulaiman As.
19. Nabi Ilyas As.
20. Nabi Ilyasa As.
21. Nabi Yunus As.
22. Nabi Zakaria As.
23. Nabi Yahya As.
24. Nabi Isa As.
25. Nabi Muhammad Saw.
Sifat-Sifat Rasul
Rasul sebagai utusan Allah Swt memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut.
a. As-Siddiq
As-Siddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah.
b. Al-Amanah
Al-Amanah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang dibawa olehnya. Allah Swt. pun menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah).
c. At-Tablig
At-Tablig, yaitu rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya.
d. Al-Fatanah
Al-fatanah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehen dak untuk meletakkan al-Hajar Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah Rasulullah saw.
Sifat Mustahil Rasul
Rasul memiliki beberapa sifat mustahil, antara lain:
a. Kizib artinya bohong.
b. Khianat artinya tidak dapat dipercaya.
c. Baladah artinya bodoh.
d. Kitman artinya menyembunyikan atau mengumpat.
Sifat Jaib
Sifat jaiz, yakni sifat basyariah atau sifat yang berhubungan dengan kemanusiaan, seperti makan, minum, tidur, dan lain-lain.
Tugas-Tugas Rasul
Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di antara tugas-tugas rasul itu sebagai berikut.
1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.
2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.
4. Menunjukkan jalan yang lurus.
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
6. Sebagai hujjah bagi manusia.
Hikmah Beriman Kepada Rasul
Pentingnya orang Islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Selain karena diperintahkan oleh Allah Swt, juga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada rasul. Di antara manfaat dan hikmah beriman kepada rasul sebagai berikut.
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya.