Sebagai umat yang beragama, tentu kita sering kali mendengar kata “iman”. Namun, pernahkah Anda bertanya apa sih maksud dari iman itu? Jika pernah, rasa penasaran Anda tentang iman akan terjawab di dalam artikel ini.
Pengertian Iman
Kata iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amana yu’minu-imanan. Artinya beriman atau percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang benar atau nyata adanya.
Iman dapat dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat khusus. Menurut WJS. Poerwadarminta iman adalah kepercayaan, keyakinan, ketetapan hati atau keteguhan hati.
Abul ‘Ala al-Mahmudi menterjemahkan iman dalam Bahasa inggris Faith, yaitu to know, to believe, to be convinced beyond the last shadow of doubt yang artinya, mengetahui, mempercayai, meyakini yang didalamnya tidak terdapat keraguan apapun.
Dalam Al-Quran, iman disebutkan dengan pelafalan yaqin atau meyakini. Seperti pada surat Al-Baqarah ayat 4 dan Surat Al-An’am ayat 75. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 4:
وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ
Artinya:
“Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.”
Rukun-Rukun Iman
Rukun iman itu ada enam, yaitu: iman kepada Allah, malaikatmalaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, hari kiamat dan takdir baik buruk itu dari Allah.
1. Iman kepada Allah
Yang dimaksud iman kepada Alah adalah membenarkan adanya Allah swt, dengan cara meyakini dan mengetahui bahwa Allah swt wajib adanya karena dzatnya sendiri (Wajib Al-wujud li Dzathi), Tunggal dan Esa, Raja yang Maha kuasa, yang hidup dan berdiri sendiri, yang Qadim dan Azali untuk selamanya.
2. Iman Kepada Para Malaikat
Syaikh Hafizh bin Ahmad Hakami mengatakan, yang di maksud iman kepada malaikat adalah meyakini adanya malaikat, sebagai hamba Allah yang selalu tunduk dan beribadah.
3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Makna beriman kepada kitab-kitab ilahi yang merupakan bagian dari akidah mukmin ialah membenarkan secara pasti kalam khusus Allah yang Dia Wahyukan kepada Rasul pilihan-Nya, kemudian disatukan dan dsusun menjadi lembaran-lembaran atau kitab-kitab suci.
4. Iman kepada Para Rasul
Iman kepada Rasul adalah percaya dan yakin bahwa Allah swt telah mengutus para Rasul kepada manusi untuk memberi petunjuk kepada manusia, dan Nabi yang wajib kita percayai itu ada dua puluh lima.
5. Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir ialah Hari kiamat, termasuk kebangkitan (alba’ts), yaitu keluarnya manusia dari kubur mereka dalam keadaan hidup, sesudah jazad mereka dikembalikan dengan seluruh bagiannya seperti dulu kala di dunia.
6. Iman kepada Taqdir (Qadha dan Qadhar)
Iman kepada Qadha dan Qadhar adalah percaya bahwa segala hak, keputusan, perintah, ciptaan Allah swt yang berlaku pada makhluknya termasuk dari kita (manusia) tidaklah terlepas (selalu berlandaskan pada) kadar, ukuran, aturan dan kekuasaan Allah swt.
Sebagai manusia biasa yang lemah kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita atas izin Allah swt, jadi berserah dirilah kepada Allah swt, dengan cara berusaha, berdoa dan berikhtiar kepada Allah.
Ciri-Ciri Orang yang Beriman
Orang-orang yang memiliki iman sempurna antara lain adalah:
1. Apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka merasa gemetar akut karenanya.
2. Apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka karenanya.
3. Senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada Allah.
4. Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga melaksanakannya.
5. Menafkahkan rizkinya di jalan Allah.
6. Senantiasa besabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah.
Keutamaan Iman
Dengan iman inilah manusia akan memperoleh martabat yang tinggi dan tingkatan yang mulia di sisi Allah. Sehingga siapa saja yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya maka akan memperoleh pahala yang besar.
Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an di dalam Q.S Ali Imran ayat 179:
“Karena itu berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar”.
Berdasarkan ayat tersebut, maka jelaslah bahwa dengan keimanan seseorang akan memperoleh pahala yang besar.
Di dalam Al-Qur’an Allah telah menjanjikan dengan tegas kepada orang-orang yang benar-benar beriman baik laki-laki maupun perempuan akan diberi pahala berupa suga, yaitu suatu tempat di alam akhirat kelak yang penuh dengan segala macam keenangan, ketenangan, kesejahteraan, dan kenikmatan yang kekal abadi selama-lamanya. Dan itulah merupakan pahala terbesar dan kenikmatan yang hakiki.
Sebab jika kita jumpa manusn iamanusia di dnia yang sudah tercukupi segala-galanya punya rumah yang megah, punya perusahaan yang berkembang pesat, punya segala macam model mobil mewah, punya istri cantik dan seterusnya, sehingga ia merasa tenang dan tentram, merasa bahagia dan mersa nikmat.
Tapi itu semuanya adalah merupakan kepuasan, ketenangan, kebahagiaan, dan kenkmatan yang hanya sementara.
Jadi kepuasan, ketenangan, ketentraman, kebahagiaan dan kenikmatan yang hakiki hanyalah di surga. Iniah sebagai pahala orang yang benar-benar beriman, yang telah dijanjikan oleh Allah.