Di beberapa daerah antrean warga yang ingin membeli minya gireng masih saja terjadi. Hal ini lantaran di beberapa daerah minyak goreng seakan menjadi langka.
Minimarket dan super market yang masih menjual minyak goreng pun ramai-ramai diserbu warga. Antrean warga yang ingin membeli salah satu kebutuhan pokok ini pun sampai mengular panjang.
Hal ini tentu sungguh ironi. Hal ini karena Indonesia merupakan negara terbesar penghasil kelapa sawit di dunia.
Minyak sawit mentah atau CPO memang tengah jadi perhatian publik di Tanah Air. Hal ini setelah harga minyak goreng menjadi barang langka dalam beberapa pekan terakhir.
Indonesia sudah menjadi produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006. Data Index Mundi mencatat, pada 2019, produksi sawit Indonesia mencapai 43,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun. Produksi didukung oleh ketersediaan lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang seluas 16,381 juta hektare.
Di posisi kedua ada Malaysia sebagai negara peghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Masih berdasarkan data Index Mundi mencatat, pada 2019, produksi sawit Malaysia mencapai 19,3 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,96 persen per tahun. Besarnya produksi karena ketersediaan lahan perkebunan kelapa sawit Malaysia yang seluas 5,35 juta hektare.
Lalu meski sudah menjadi negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia mengapa warga Tanah Air saat ini masih kesulitan mendapatkan minyak goreng?
