Kisah Wahyana, Guru SMP N 4 Patuk DIY yang Jadi Wasit Badminton di Olimpiade Tokyo

"Selain sebagai guru, Wahyana memang menjadi wasit (umpire) yang tak hanya pada tingkat regional, namun kancah internasional."

Wahyana, seorang guru olahraga di SMPN 4 Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta ini sedang menjadi perbincangan di antara riuh Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini lantaran Wahyana merupakan satu-satunya wasit badminton asal Indonesia yang mampu menembus Olimpiade Tokyo. Bahkan, Wahyana memimpin pertandingan saat final tunggal putri antara Chen Yu Fei dari China dengan Tai Tzu Ting dari Taiwan.

Selain sebagai guru, Wahyana memang menjadi wasit (umpire) yang tak hanya pada tingkat regional, namun kancah internasional. Wahyana masuk ke dalam wasit level BWF Certificated. Hanya terdapat dua orang dari Indonesia yang memiliki sertifikasi ini, yaitu Wahyana dan Qomarul Lailah. Serta, wasit di tingkat ini hanya ada total 46 wasit dari seluruh dunia. 
TamanPendidikan.com

https://www.youtube.com/watch?v=kb_uuoN0fUc

Wahyana merupakan salah satu wasit senior di Indonesia. Ia akan memasuki waktu pensiun tahun 2022. Rekam jejaknya di dunia bulu tangkis cukup panjang. Wahyana diketahui pernah menjabat sebagai Deputi Wasit PBSI Yogyakarta periode 2014-2018.

Karena kecakapannya, ia juga menjadi salah satu penguji pada ujian umpire level A pada 2019. Sekarang, dia menjadi Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pada Bidang Turnamen Nasional dan Perwasitan sebagai Sub Bidang Perwasitan periode 2020-2024.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CSGmUO5l6z6/

Jam terbangnya sangat tinggi selama menjadi wasit. Bahkan pada 2021 saja, ia telah mewasiti berbagai turnamen bergengsi seperti Yonex Thailand Open pada 12-17 Januar, Toyota Thailand Open pada 19-24 Januari, serta HCBC BWF World Tour Finals 2020 pada akhir Januari 2021. Kemudian, ia menjadi wasit pada Olimpiade Tokyo 2020 pada Juli-Agustus 2021. Selanjutnya, pada akhir November sampai awal Desember, ia akan menjadi wasit pada turnamen Indonesia Masters Super 750 pada 16-21 November, Indonesia Open Super 1000 pada 23-28 November, serta BWF World Tour Finals pada awal Desember.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CSGmUO5l6z6/

Dilansir dari wawancara Wahyana pada kanal YouTube Cerita Gunungkidul, dia menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 merupakan puncak kejuaran di dunia. "Olimpiade ini menjadi top karir saya," kata Wahyana.

Dalam kesempatan yang sama, dia menyatakan bahwa pertandingan ketika pandemi Covid-19 dan ketika normal sangat jauh berbeda. Suasana ketika pandemi seperti dikarantina karena mobilitas sangat dibatasi. Dia mengaku hanya bisa ke hotel dan stadion untuk memimpin jalannya pertandingan. 

"Jelas berbeda antara pandemi dan tidak, karena biasanya ada ramai penonton," kata Wahyana. 


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network