cdn0-production-images-kly.akamaized.net
Di Indonesia, peran perempuan dalam bidang teknologi dan AI masih kurang terlihat. Namun, Prof. Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, percaya bahwa perempuan dapat mengambil peran yang lebih besar dalam dunia ini.
Menurut Prof. Stella, kurangnya representasi perempuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang luas. Ia menegaskan bahwa secara ilmiah, tidak ada perbedaan antara perempuan dan pria dalam hal kemampuan dalam sains, teknologi, engineering, dan matematika. “Matematika adalah dasar dari inovasi AI. Jadi, perempuan dan pria tidak ada perbedaan dalam kemampuan otak,” ujarnya dalam acara Perempuan Inovasi 2024 Demo Day di Jakarta.
Prof. Stella juga menjelaskan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi baru di era digital. Inovasi sering kali lahir dari kemampuan untuk mengidentifikasi masalah di lingkungan sekitar. “Inovasi tercetus ketika kita mampu melihat pertanyaan dan masalah yang ada di sekitar kita,” tambahnya.
Ia mencontohkan, “Misalnya, dari masalah bingung mau masak apa, bisa muncul inovasi baru dalam bentuk aplikasi menu makanan mingguan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ketajaman dalam melihat masalah untuk menghasilkan inovasi.”
Pemerintah juga berkomitmen untuk memberdayakan perempuan sebagai pilar dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Salah satu langkah yang diambil adalah kolaborasi antara universitas, lembaga penelitian, dan industri untuk mengembangkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan nasional, termasuk program-program yang mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Dengan demikian, pemerintah menyadari bahwa peran perempuan sangat penting dalam pembangunan SDM yang berkelanjutan.