Apakah Proyek Cetak Sawah dan Tebu di Merauke Akan Gagal?

"Proyek cetak sawah dan tebu di Merauke diprediksi gagal oleh peneliti IPB, dengan tantangan lingkungan dan sosial yang signifikan."

Apakah Proyek Cetak Sawah dan Tebu di Merauke Akan Gagal?

Daftar Isi

Pendahuluan

Seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Dwi Andreas Santosa, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai proyek cetak sawah dan tebu yang sedang berlangsung di Merauke, Papua Selatan. Menurutnya, proyek ini berpotensi mengalami kegagalan yang sama seperti proyek sebelumnya.

Analisis Proyek

Proyek ini direncanakan mencakup area seluas 2,29 juta hektare, namun Andreas menilai bahwa pemerintah tidak belajar dari kesalahan masa lalu. Ia mencatat bahwa proyek sebelumnya, seperti Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE), juga mengalami kegagalan meskipun dengan skala yang lebih kecil.

Tantangan yang Dihadapi

Beberapa tantangan signifikan yang dihadapi proyek ini meliputi:

  • Faktor Lingkungan: Kesesuaian lahan di Merauke untuk pertanian dipertanyakan, karena banyak area yang didominasi rawa dan padang savana.
  • Masalah Hama: Hama dapat menjadi masalah besar dalam tahun-tahun awal setelah pembukaan lahan, terutama jika lahan tersebut berasal dari hutan rimba.
  • Ketersediaan Petani: Jumlah petani yang terbatas dan kurangnya kemampuan untuk mengelola lahan dalam skala besar menjadi kendala utama.

Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan berbagai tantangan yang ada, Andreas mengingatkan bahwa meskipun proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertanian lokal, risiko kegagalan tetap harus diwaspadai. Pemerintah perlu melakukan evaluasi yang lebih mendalam dan belajar dari pengalaman sebelumnya agar proyek ini tidak berakhir sia-sia.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network